Yuli Eka Sari,S.Pd

Bernama lengkap Yuli Eka Sari,S.Pd. lahir di Jember, 7 Juli 1970. Pernah mengikuti pendidikan di ABA Bhakti Pertiwi Jember. Dan karena tuntutan mengajar di TK a...

Selengkapnya
Navigasi Web
Einsteinku, Cintanya Seperti Mengerjakan Soal Olimpiade Fisika

Einsteinku, Cintanya Seperti Mengerjakan Soal Olimpiade Fisika

Aahhh my einstein....โค ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜Sejak kecil aku sering menyebutnya einstein ibu tersayang.... โคBahkan ketika berbicara soal cintapun serumit mengerjakan soal olimpiade fisika. Baginya artis idola yang paling menarik untuk dibahaspun seputar Yohanes Surya, Hendra Kwee, Hery kwee dan beberapa nama lain yg ada disekitar mereka. Nama2 yg tidak familier dikalangan sosialita dan gosiber. Tlah kulewatkan malam malam yang indah manakala dia mendatangiku sambil berceloteh tentang rumus rumus temuannya, dan tokoh tokoh idolanya. Dan dengan segala pusingku, sering kutemani malam malamnya yg dihabiskan untuk menghitung kecepatan cahaya matahari dalam menyinari bumi.Sedang bapaknya? Dengan suka rela menyerahkan fenomena yg terjadi sepenuhnya dan seiklasnya ketanganku. Karena bapak sibuk bekerja. Ibu juga kerja, tapi wajib menemaninya, mendengarkannya dan 'menanggapi dengan penuh perjuangan dan doa' kisah seru tentang fisika dan alam semesta. ๐Ÿ˜œAndai saja kamu tahu buah hatiku, semua kisahmu dan rumus yang kau paparkan dengan menggebu-gebu itu, membuat ibu harus memeras otak sampai berdarah-darah??๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑTapi Ibu mengasihimu dan mengagumimu seperti murai yang mengagumi sinar mentari dan embun pagi.๐Ÿ˜๐Ÿ˜Masih teringat dengan jelas 2 minggu pertama ketika kamu harus meninggalkan ibu untuk kuliah di Jawa, merupakan 2 minggu yang sangat mencekam yang harus Ibu lewati. ๐Ÿ˜ฐDirumah serasa tak berpenghuni. Tidak ada percakapan, tidak ada TV yang dinyalakan.Setiap kali melewati kamarmu, air mata Ibu tumpah. ๐Ÿ˜ญSetiap kali melihat lipatan baju di lemarimu, air mata jatuh tak terbendung. ๐Ÿ˜ญMelihat fotomu yang tertawa lepas, hati ibu menjerit. ๐Ÿ˜“Hati ibu terasa sepi. Tak ada lagi celotehmu tentang rumus-rumus yang sulit dipahami itu dan tatapan berbinarmu. Satu-satunya hiburan ku saat itu manakalah setiap malam yang tak pernah kita lewatkan dengan berbincang lewat telepon. Kamu yang menelepon ibu atau Ibu yang menelpon kamu.Setiap malam kita lakukan dengan durasi 1 sampai 2 jam.๐Ÿ˜ŽIbu selalu mengulangi pertanyaan, "sudah makan? Makan sama apa?"Kadang ketika ibu menelepon, belum sempat Ibu bertanya, kamu sudah ngomong duluan, " Aku sudah makan ibun, beli ayam lalapan, ikan goreng atau bebek goreng"Setelah itu pembicaraan akan beralih pada topik yang lebih menantang dan menegangkan. Yaitu tentang rumus fisika dan alam semesta.Pernah suatu hari Bapak "protes" karena kamu menelepon sudah hampir 2 jam tapi belum ada tanda-tanda mau ditutup! terus bapak mendekatkan telinganya ke telinga ibu sambil bertanya,"Siapa sih yang menelepon? kok lama betul??"Sengaja Ibu tidak menjawab tapi membiarkan Bapak ikut mendengarkan.Setelah mendengar suaramu, dan mendengar pembahasanmu, Ibu menangkap wajah bapak tersenyum bahagia, penuh makna. Ibu tahu betul arti senyumnya, bapak bahagia karena 'hanya' ibu yang menjadi korban penjelasan fisikamu. Setelah itu Bapak tertidur pulas di sebelah ibu yang masih mendengarkanmu yg memberikan penjelasan berapi-api. ๐Ÿ˜•"Bun""Ya? "" Ibun tahu nggak?? ada partikel yang lebih kecil dari atom?" ๐Ÿ˜ซStop that question! Teriakku dihati. Itu betul-betul pertanyaan yang menjebak.Karena kalau aku jawab tidak tahu artinya akan ada penjelasan sampai 2 jam ke depan.Sedangkan kalau aku jawab ibu tahu, maka kamu pun akan mengejar dengan pertanyaan, "kok ibun bisa tahu? Tahu dari mana? Apa yang Ibun tahu?" dan lain sebagainya, yang membuatku akan semakin pusing tujuh keliling.Akhirnya aku jawab, "Saat ini sudah malam, Ibun sudah ngantuk, ibun gak bisa jawab sekarang, kita akan lanjutkan diskusi ini besok malam, ok? "Dan memang itu merupakan jawaban ampuh yang membuatku terselamatkan. ๐Ÿ˜†Akan tetapi percayalah, besok malam akan ada telepon berdering di jam yang sama dan pertanyaan yang sama pula.Hingga pada suatu hari ketika aku menghabiskan liburan di Jogja, kami bercanda dan bercerita sebelum tidur, dengan manis dia berkata, " Bun ada yang mau kubilang sama Ibun"" Stop it!! Jangan bilang soal rumus malam ini sama Ibun, Ibun ngantuk"๐Ÿ˜•Tukasku memotong pembicaraannya. " Bukan itu""Jadi? "" selama ini sebenarnya aku tahu kalau Ibun tidak mengerti sepenuhnya semua pembicaraan ku"" Whatttttt??????" ๐Ÿ˜ก๐Ÿ˜ก๐Ÿ˜กAku langsung terloncat dari tempat tidurku sambil melotot shock!! "Jadi kenapa kamu teruskan sampai berjam jam?? "๐Ÿ˜ " Habis ku pikir Ibun tertarik, dan lagi aku juga berharap, kalau kujelaskan panjang lebar, Ibun bakal mengerti...." jawabnya dengan wajah dan nada tak berdosa.๐Ÿ˜‡"Lain kali jangan berasumsi sendiri!!!???, kamu tahu???? Kamu sudah menyiksa Ibun seumur hidupmu dengan rumus-rumus mu yang memusingkan itu, Jejeeeeeeee......."๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑMalam itu, dia tidur dalam pelukanku. Seraya tersenyun dalam mimpi indahnya... Tentang rumus rumusnya. Tentu saja. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜***Hari ini kutemukan catatan kecilnya tentang sepenggal kisah asmaranya antara fisika dan gadis yang pernah singgah dihatinya. Ditulis menurut cara pandangnya, sebagai pecinta fisika. Tentu saja ๐Ÿ˜‰๐Ÿ˜ฑ*******"Tidak perlu bagimu untuk memahamiku apalagi mencintaiku.""Lho, kenapa?""Percayalah, kau takkan bisa. Berat. Bagimu yg masih merasa bahwa Matematika maupun Fisika itu sulit, maka kau akan bosan denganku. Mudahpun, kau akan tetap kebosanan. Bagimu yg mencari Pria 'Dewasa', jelas aku masih menyukai hidupku apa adanya. Terkadang menjadi anak-anak, terkadang dewasa. Itu membantuku untuk berpikir.""Kok bisa?""Otak ini, memuat sebuah 'prosesor' alamiah yg mampu melakukan kalkulasi dari setiap kejadian yg paling mungkin untuk terjadi di Alam Semesta ini. Sehingga, tiap detiknya hampir tidak pernah berhenti untuk memikirkan semuanya.""Hhmm, membosankan juga ya.""Benarkan kataku, haha.""Tapi menarik juga kan? Bagaimana kalau kita jalani saja? Semua kejadian adalah mungkin kan?""Oh? Begitu menurutmu? Menarik sekali pemikiranmu.""Ya, bagaimana kalau kita berbosan ria. Mendengarkan celotehanmu tentang Semesta yg jelas lebih kau cintai lebih dari apapun.""Haha, silahkan saja dicoba. Tapi aku sama sekali tak bertanggung jawab lho, jika ternyata kelengkungan medan ruang-waktu diantara kita, saling menarik kita, dan kemudian kita dipertemukan untuk menjadi sebuah Reality, sebuah Himpunan Kejadian dalam Ruang-Waktu.""Dan lihatlah, belum apa-apa, kamu sudah mengoceh soal Semesta. Haha. Dan ya, Boleh! Mari kita lihat, bahwa Einsteinlah yg memberi pemahaman yg paling tepat soal Gravitasi.""Haha, Oke! Oh tapi, kamu salah soal satu hal.""Apakah itu?""Kamu salah, dahulu, ada yg lebih kucintai selain Alam Semesta.""Lalu, apa yg terjadi?""Nothing, Realita-nya Teranihilasi. Sehingga kemudian, aku mencegah diriku untuk melakukan kesalahan yg sama.""Aaah, I see.""That's why girl, kamu masih bisa memilih jalan lainnya.""Ah, tidak. Aku tak ingin mempermainkan realitas f(R) lebih jauh lagi.""Itulah bedanya kita, girl. Aku masih suka bermain-main dengan Realitas! Lebih tepatnya, melihat segala kemungkinan yg paling mungkin. Karena aku lebih suka mengetahui nilai-nilai kebenaran Semesta sesuai Domain dan Parameter Kendalinya."****

And So much more yang disampaikannya. Dan semuanya selalu terkait dengan fisika. Seperti halnya aku yang sering menulis politik dalam bentuk roman, Einsteinku itu juga menterjemahkan fisika dalam bentuk roman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa dan hebat. Sukses utk anak nya ya Bun. Salam sukses dan bahagia selalu.

22 Apr
Balas

Aaamiiin, salam sukses juga bun. Semoga sepenggal cerita ini bisa mengispirasi

22 Apr



search

New Post