Bergerak Membuat Termotolsi
Setelah Merdeka Belajar kini berlanjut dengan Guru Penggerak. Siapakah Guru Penggerak ?, Mereka adalah guru yang mengutamakan muridnya dan pembelajaran dari apa pun, bahkan dari karirnya sekalipun. Guru Penggerak akan mengambil tindakan-tindakan tanpa disuruh, tanpa diperintah untuk melakukan yang terbaik bagi muridnya. Guru Penggerak diharapkan mampu melakukan berbagai macam inovasi. Dengan demikian harapan kemajuan pendidikan Indonesia segera terwujud.
Berikut pengalaman saya berinovasi membelajarkan KD. Suhu dan Termometer dengan membuat termometer sendiri. Saya mengajak siswa membuat thermometer sendiri karena thermometer yang ada di Lab IPA hanya ada 2. Selain jumlah yang kurang, alasan saya mengajak siswa membuat thermometer sendiri adalah karena jarak skala pada termometer laboratorium terlalu dekat sehingga siswa sulit mengamatinya. Kesan yang diterima siswa juga berbeda jika mereka belajar di Laboratorium, mereka merasa pembelajaran ini sulit, perlu ketelitian tinggi dan tidak bebas. Berbeda dengan membuat thermometer sendiri, mereka akan merasa bahwa IPA bukanlah hal yang sulit dan bukan hal yang selalu berkaitan dengan laboratorium, tapi justru alam sekitar kita adalah laboratoriumnya.
Untuk membuat termometer sendiri saya menyarankan agar siswa menggunakan bahan bahan yang ada di sekitar kita. Antara lain: botol sirup bekas dengan tutup botol yang masih lengkap dengan sealnya, Selang plastik diameter di bawah 0,5 cm sepanjang 40 cm, dan spiritus100 ml.
Botol sirup bekas lengkap dengan tutup yang ada sealnya ini berfungsi sebagai dinding termometer. Spiritus sebagai zat pengisi, dan selang sebagai pipa tempat naik turunnya zat pengisi. Di bagian luar botol sirup bekas ditempelkan kertas berskala yang menunjukkan angka penunjukan suhu. Rentang angka untuk skala dibuat sendiri oleh siswa secara bebas. Demikian pula pada saat pemilihan bahan, siswa bebas menggunakan botol bekas apa saja.
Cara pembuatannya juga bebas, saya hanya menunjukkan termometer dari botol sirup bekas yang sudah jadi, buatan saya sendiri, kemudian, siswa saya bebaskan untuk membuat sendiri. Mereka merdeka memilih caranya.
Umumnya siswa memilih cara melubangi tutup botol dengan paku lalu memasukkan ujung selang dari dalam tutup botol. Lalu siswa memasang tutup botol yang sudah ada selang di tengah tengahnya ke botol yang sudah berisi spiritus, jadilah thermometer.
Thermometer dari botol sirup bekas ini kemudian saya namakan Termotolsi. Selanjutnya termotolsi akan bekerja, ketika suhu ruangan naik maka spiritus akan memuai naik ke selang menunjukkan angka tertentu. Demikian pula ketika suhu ruangan turun maka spiritus dalam pipa akan turun menunjukkan angka tertentu. Dengan fenomena ini siswa paham bahwa thermometer bekerja berdasarkan peristiwa memuai dan menyusutnya zat cair pengisi.
Selanjutnya, siswa belajar membandingkan skala termotolsi dengan thermometer Celsius, siswa dapat menentukan suhu yang ditunjuk termotolsi, ketika termometer Celcius menunjukkan suhu tertentu. Kemudian siswa saya dapat menemukan rumus konversi suhu antara termometer Celsius dengan Termotolsi.
Misalnya siswa yang membuat rentang skala termotolsi dari 0 sampai 80, dibandingkan dengan skala Celsius yang rentangnya 0 sampai 100. Ketika Celsius menunjuk angka 50 maka termotolsi menunjuk angka 40. Jika termotolsi diawali dengan angka bukan 0 sebagai titik bawah maka tinggal ditambahkan saja. Misalnya termotolsi diawali dengan angka 10 sampai 90 sebagai titik atas, maka ketika thermometer Celcius menunjuk angka 50, termotolsi akan menunjuk angka 40 + 10 = 50.
Dengan membandingkan skala demikian, siswa dapat menemukan rumus untuk mengetahui penunjukan suhu Termotolsi jika Celsius sudah diketahui dengan rumus :
(skala dicari / skala diketahui) x ( suhu diketahui – angka titik bawah) + (angka titik bawah suhu yang dicari)
Rumus ini berlaku untuk segala jenis thermometer. Siswa saya cukup menghafal satu rumus ini saja untuk mengetahui suhu yang ditunjukkan oleh berbagai macam termometer. Baik termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, Kelvin maupun termotolsi buatan siswa lainnya. Siswa tidak perlu lagi menghafal banyak rumus konversi suhu seperti saat SD dulu.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ih keren, menang lagi kayaknya
Kereenn..awas lolos lagi