Usianya baru 6 tahun. Anak laki-laki kebanggana Uminya. Bagaimana tidak di usianya yang belia selalu membuat Uminya terharu. Misalnya begini tadi malam sebelum tidur Ayahnya menceritakan tentang rupa anak yang Sholeh. Ketika pagi sedang belajar Umi meminta Hud untuk minum karena cegukan. Hud jawab Aku puasa Umi!!!

Mendengar jawabannya Umi memeluknya dan bertanya kenapa berpuasa. Hud menjawab aku mau jadi anak yang Sholeh Sudah bisa baca Al Quran , sudah menjalankan sholat selanjutnya aku mau berpuasa. Dengan ringan Hud meneruskan jawabannya apalagi mau Ramadhan sekalian latihan.

Taukah Nak. Sebagai orangtua jawaban ringan mu sangat membuat Umi bangga. Tapi bagaimana dengan Umi sudahkah Umi menjadi Orangtua yang baik untukmu??

Ketika Hud sholat , umi sedang mencuci piring jarak tempat sholat dan mencuci piring tidak jauh. Umi mendengar kamu membaca Doa untuk kedua orangtua berserta artinya. Nak Doa ikhlasmu InsyaAllah dikabulkan Allah SWT.

Walaupun tanpa kamu ketahui namamu selalu ada dalam doa Umi. Hud sama seperti anak seusianya bermain , bertengkar dengan adik, suka HP, terkadang tidak mau membereskan mainan dan manja.

Hud di usiamu yang belia umi dan Ayah sangat bangga padamu. Dengan semua kemampuan kami berikan yang terbaik untuk mu. Semua itu untuk bekal mu menjalankan kehidupan dimasyarakat nanti.