KULEPAS ENGKAU DENGAN BISMILLAH

Hari ini sudah hampir dua bulan kau meninggalkan kami, rasa rindu begitu menggebu. Ingin memeluk dirimu duhai anakku. Baik- baik kah keadaanmu di sana, itulah yang selalu ummi dan abi pikirkan. Harapan ummi dan abi engkau selalu sehat dalam lindungan Allah SWT. Masih teringat ditiap subuh sebelum azan berkumadang engkau bangunkan adik-adikmu untuk di ajak pergi bersama ke mushala dekat rumah kita. Ummi rindu sekali dengan suasana itu duhai anakku. Ramainya suasana rumah di subuh hari dan kecerian tawa-tawa kalian bercengkrama sebelum berangkat ke sekolah.

Masih teringat wajah bahagiamu ketika engkau kami minta untuk melanjutkan ke salah satu pesantren yang ada di Yogyakarta. Dengan senang hati engkau menyambut permintaan kami tanpa banyak membantah. Bahagia rasa sekali mendengar kesedian ananda untuk masuk pesantren dan jauh dari kami orangtuamu. Suara- suara tidak setuju engkau kami sekolahkan datang dari paman dan bibimu karena katanya nanda masih kecil. Kata mereka kasihan nanti di sana. Bagaimana kalau nanti sakit atau perlu sesuatu yang mana di sana tidak ada keluarga. Tapi alhamdulillah semuanya itu tidak menggoyahkan tekad ananda untuk tidak berangkat ke Yogya.

Minggu pertama di setiap awal bulan adalah jadwal orangtua dapat berkomunikasi dengan santri. Setelah kurang lebih dua minggu tidak mendengar suaramu, betapa bahagia hati ummi bisa mendengar celoteh ananda. Waktu yang diberikan hanya 10 menit tentu sangat kurang karena ummi ingin sekali mendengar banyak cerita dari ananda. Tak terasa air mata menetes ketika ananda mengabarkan bahwa di sana baik-baik saja dan selalu kangen sama ummi, abi , mba nisa dan adik-adikmu.

Dihening malam ini kubersimpuh dihadapanmu Ya Rabb memohon agar ananda nun jauh di sana selalu dilimpahkan kesehatan dan kekuatan agar selalu istiqomah dalam menuntut ilmu. Berjuanglah anakku kuatkan tekadmu seperti janji ananda kepada ummi dan abi untuk selalu berusaha memberikkan yang terbaik. Man jadda wajada..doa kami selau menyertaimu