Mantan terindah
Berliana menutup pintu mobilnya dengan sedikit keras. Ia ingin segera merebahkan tubuhnya yang lelah setelah seharian bekerja di toko pakaian anak-anak miliknya. Berliana langsung masuk kamar dan menghempaskan tubuhnya di ranjang. Dibukanya pesan di messenger karena ada notifikasi pembaharuan.
"Terimakasih anak saya suka sekali." Sebuah pesan dari Lukman.
"Alhamdulillah, lain kali ajak anak-anak berkunjung ke tokoku 😊" demikian balasan yang dikirimkan Berliana kepada Lukman.
Berliana hendak mandi ketika Bram masuk ke kamar. Gawai Berliana diletakkan di atas meja rias. Tidak disembunyikan karena memang telah biasa dan tidak merasa sesuatu yang harus ia sembunyikan. Mandi dengan air hangat memang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks. Demikian juga halnya yang dirasakan oleh Berliana. Ketika keluar dari kamar mandi wajahnya lebih segar. Perdebatan di mobil dengan suaminya juga telah ia lupakan.
Sementara Bram mukanya kembali tegang menahan amarah.
"Mantan terindah, ingat kamu sudah punya suami." Pintu kamar pun dibanting Bram ketika ia keluar dari kamar.
Berliana heran. Ia tak paham apa maksud suaminya itu. Siapa mantan terindah. Segera diambilnya gawainya yang telah berubah posisi. Berliana yakin suaminya pasti membuka aplikasi messenger, Facebook, Instagram, atau WhatsApp miliknya. Pasti ada sesuatu yang mengarahkan suaminya berkata seperti tadi. Pertama dibuka messenger karena tadi dia baru saja berkirim pesan dengan Lukman. Hilang. Kontak Lukman raib. Lanjut aplikasi Facebook. Berliana terkejut sekaligus geli. Aplikasi itu terbuka karena memang tidak ditutup suaminya.
Sebuah status Lukman yang menandai nama Berliana memamerkan kebahagiaan sang anak memakai baju baru. Dengan caption "terimakasih bersama Tante Berliana."
Masih belum puas Berliana mengecek kolom komentar yang cukup banyak.
"Ha.. ternyata sang mantan ditemukan kembali" komentar pertama teman Lukman.
Komentar kedua agak seram "Buanglah mantan pada tempatnya." Sepertinya Berliana mengenal pemilik komentar itu.
Komentar ketiga dari Lukman yang membalas dua komentar sebelumnya. "Lama tidak bertemu. Mantan terindah."
Komentar keempat dari pemilik komentar pertama, "aku nga ikutan ya bakal perang ini 🤣🤣🤣"
Berliana tak melanjutkan membaca komentar lainnya. Dia dapat menyimpulkan kalau dari sinilah akar kemarahan sang suami. Bram mengira Lukman adalah mantan pacarnya Berliana.
"Mas... Sudah mandi? Ngeteh yuk!" Berliana membuka percakapan dengan suaminya yang tengah sibuk membaca koran bola.
Bram bukannya menjawab malah koran ia hempaskan ke atas meja. Berliana mengikuti suaminya dari belakang.
"Mas... Lukman itu bukan mantan pacar aku. Dia dan aku hanya berteman baik. Kami satu almamater. Jadi kemarin itu tak sengaja ketemu. Dia lagi nyari baju buat hadiah ultah anaknya. Mampir di toko kita. Cuma itu aja kok, Mas." Berliana menjelaskan sambil memijit kepala suaminya.
Sementara Bram asyik membuka kolom komentar di Facebook yang jadi akar kemarahannya tadi. Lalu menyerahkan gawai ke Berliana sambil menunjuk komentar Lukman.
"Terimakasih Mas sudah cemburu. Artinya Mas takut kehilangan aku. Tapi kalau cemburu buta kayak gini juga tidak baik. Merusak ketenangan rumah tangga kita." Berliana masih memijit kepala suaminya agar lebih rileks.
"Oke, maaf kalau gitu." Bram masuk kamar mandi.
Berliana ke dapur untuk menyiapkan teh dan beberapa camilan kesukaan suaminya. Sambil menunggu suaminya selesai mandi Berliana menonton televisi. Tak lama suaminya datang dengan menenteng gawai Berliana yang tadi ia tinggalkan di atas kasur. Percakapan tentang mantan berhenti dan mereka menikmati minum teh hangat dengan camilan. Tanpa Berliana ketahui ternyata Bram telah menghapus Lukman dari pertemanan di Facebook dan jejaring sosial lainnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hmmm bisa gitu yah..? Hihi mantan terindah. Kata raisa
Cerita yang bagus. Memang harus bijak menyikapi medsos.
Telepon pintar pemakainya juga harus lebih pintar
Bisa jadi Bu, salah paham ketika istri berbalas pesan dengan laki-laki lain. Apalagi ada candaan yang mengatakan Berliana adalah mantannya Lukman.