Yuli Ridawati Dahlan

Dra. N. Yuli Ridawati, M.Si. Lahir di Bandung, 09 Juli 1963. Bekerja sebagai Pengawas SMP Disdik Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Alumni MWC 4 Jabar...

Selengkapnya
Navigasi Web
BEBEYE MAKANAN KHAS PASCALEBARAN

BEBEYE MAKANAN KHAS PASCALEBARAN

Lebaran hari ketiga. Suasana lebih sepi dibandingkan dengan hari pertama dan kedua. Jalan di depan rumahku lengang. Satu dua kendaraan melaju dengan kencang. Aku dan suamiku masih tetap di rumah, berdua saja.

Aktivitasku hari ini adalah menyelamatkan makanan-makanan khas lebaran yang masih banyak tersisa. Sebenarnya lebaran kali ini tak ada satu masakan pun yang aku buat secara spesial seperti lebaran-lebaran tahun sebelumnya. Tahun ini tidak ada semangat, tidak ada gairah untuk masak menu khas lebaran. Aku dan suamiku sepakat tidak usah cape-cape masak karena tidak akan ada yang makan.

Situasi yang berbeda dengan lebaran tahun lalu. Aku membuat berbagai makan khas lebaran dengan penuh gairah dan penuh cinta. Ada anak dan cucuku yang akan berkumpul dan berlibur lebaran beberapa hari, terutama yang datang dari Bogor. Lebaran kali ini sama sekali tidak ada kue-kue dan masakan istimewa. Bahkan saking tidak mood –nya, sehari sebelum lebaran hingga pukul 12.00, aku masih mengikuti Webinar APSI dengan narasumber Ketua BAN-S/M Pusat. Aku lebih bersemangat mengikuti webinar daripada membuat masakan untuk lebaran.

Tidak memasak makanan khas lebaran bukan berarti tidak makan ketupat dan kawan-kawannya. Karena ternyata pada saat hari raya, makanan itu datang dari berbagai penjuru. Anak-anakku yang tinggal tak jauh dari tempatku datang mengirim ketupat, opor dan lain-lain. Demikian pula anakku yang tinggal di kota yang bertetangga masih bisa mengirimkan makanan tersebut menggunakan jasa ojek online. Aku tidak mengira akan mendapat kiriman seperti itu.

Inilah berkah Ramadhan dan Idul Fitri, mendapat rezeki yang tak terduga. Rezeki datang sendiri, tidak mencari, tidak meminta. Allah memberikannya melalui tangan anak-anakku. Aku tidak diberi tahu sebelumnya akan mendapat kiriman. Tiba-tiba Mamang ojol menelepon memberitahukan dia sudah ada di depan pintu dengan kiriman dari anakku. Banyak anak, banyak rezeki, sangat terasa sekarang. Rezeki di genggaman Allah, terbukti adanya. Tidak masak makanan khas lebaran, tiba-tiba di meja pemuh dengan makanan tersebut. Alhamdulillah.

Berhubung hanya kami berdua, maka makanan kiriman tersebut bersisa banyak. Untuk menyelamatkannya, semua makanan itu aku jadikan satu. Dihangatkan sampai airnya kering. Opor ayam, gule, sambal goreng kentang, capcay, bihun, rendang, dan sayur cabai hijau, melebur menjadi satu dalam wajan yang panas. Setelah airnya kering, diangkat. Jadilah satu masakan baru, masakan khas pascalebaran. Di daerahku namanya bermacam-macam, ada yang menamakannya bebeye, dongdot, bacetrok, tumis haseum, dan entah apalagi.

Bebeye (aku menyebutnya demikian) akan lebih enak jika dimakan pagi-pagi disandingkan dengan goreng uli (ulen). Ditemani secangkir kopi hangat dan senyum manis si dia. Mantap!

Adakah hal yang demikian di daerah teman-teman gurusianer? Apa nama makanan tersebut?

Bandung, 26 Mei 2020

#Harike-87

#Tantangan_90_Hari_Menulis_Gurusiana

# BEBEYE_MAKANAN_KHAS_PASCALEBARAN

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mun caket, hoyong bebeye @yuliRidawatiDahlan

26 May
Balas

Muhun, mun caket mah dikimtun, Ceuceu hehe...

26 May

Enak sekali bu.

26 May
Balas

Betul, sangat enak hehe.

26 May

Enak Bu, balendrang di abdi mah..

26 May
Balas

Wah, nembe nguping istilah eta mah.

26 May

Berkah idul fitri bu

26 May
Balas

Betul, Bu.

26 May

Membayangkan bebeye dalam kondisi puasa syawal, terbitlah air liurku, hehehe. Dikirim ke Solo atuh teteh pengawas

26 May
Balas

Siap. Tunggu paketnya, dikirim via JNE haha...

26 May

Heeem..pasti enak

26 May
Balas

Enak sekali, Bu.

26 May

Mantap

26 May
Balas

Terima kasih.

26 May

Ih minta file mateti webinar nya dong Bu

26 May
Balas

Belum ada. Lupa waktu itu ga minta.

26 May

Jd pengen nyoba bun

26 May
Balas

Sekali dicoba, pasti ketagihan.

26 May



search

New Post