Selesai shalat maghrib, suamiku menelepon anak-anak. Dengan sangat hati-hati suamiku menjelaskan informasi yang diterima tentang hasil swabku. Topik selanjutnya yang dibahas adalah bagaimana langkah yang harus ditempuh. Apa yang harus dilakukan. Bagaimana menyikapi suara-suara miring yang mungkin terjadi dari orang atau masyarakat sekitar tempat tinggalku.

Positif covid 19 bukanlah sebuah aib. Namun, sikap masyarakat awam menghadapi orang atau tetangga yang terkena virus ini seperti menghadapi sesuatu yang menjijikkan dan memalukan. Mereka akan memberikan stigma yang negatif, semua menjauh dan seolah tidak ingin kenal. Hal ini aku alami sendiri. Seseorang yang hampir setiap hari dating membantuku, bahkan jika tidak ada pekerjaan yang harus dibantu pun dia tetap dating untuk sekedar mengobrol atau minum kopi. Setelah tahu aku positif covid 19, dia tidak pernah datang berkunjung hingga beberapa bulan kemudian. Padahal seperti pesan yang senantiasa disampaikan “Jauhi penyakitnya, bukan orangnya.” Orang yang sakit butuh uluran tangan, terutama bantu dengan memberi motivasi dan semangat untuk terus berusaha agar sembuh.

Bersambung….

Bandung, 4 Januari 2021

#Harike-4

#Tantangan30harimenulis

#HARIYANGMELELAHKAN