Yuli Ridawati Dahlan

Dra. N. Yuli Ridawati, M.Si. Lahir di Bandung, 09 Juli 1963. Bekerja sebagai Pengawas SMP Disdik Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Alumni MWC 4 Jabar...

Selengkapnya
Navigasi Web

PESAN SINGKAT YANG MEMBUAT AIR MATAKU TUMPAH

Aktivitasku pagi ini cukup padat. Beres-beres rumah yang beberapa minggu ini sempat tertunda, mulai kusentuh lagi. Terasa lebih istimewa karena ditemani cucu kesayangan yang menginap di rumahku. Walaupun dia hanya menambah kehebohan suasana pagi, dengan lari dan loncat dari satu kursi ke kursi yang lain. Aku menikmatinya.

Saat tengah bersih-bersih di ruang tamu, cucuku memberi tahu bahwa ada pesan WhatssApp masuk. Sejenak kuhentikan pekerjaanku. Aku segera membaca pesan tersebut. Pesan dari sahabatku yang sekaligus juga saudaraku, teman se kantor. Isi pesan tentang niatnya untuk mengundurkan diri dari Diklat Asesor yang sebentar lagi akan dijalani. Aku termenung membaca pesannya. Ada perasaan haru menyeruak, mengingat masa-masa kebersamaan kami dalam kedinasan yang akan segera berakhir.

Aku sampaikan padanya agar didiskusikan dulu dengan keluarga. Ambil keputusan yang terbaik untuk semua.

Sore ini aku masih bermain dengan cucuku yang sebentar lagi akan pulang, dijemput ayahnya. Lagi-lagi dia yang memberi tahu ada pesan WhatssApp masuk. Mengapa dia tahu? Karena handphone-ku sedang dipinjamnya. Dia sedang nonton film anak-anak di You tube. Kulihat pesan dari sahabatku. Kali ini dia benar-benar telah bulat tekadnya untuk mengundurkan diri dari gelanggang pertarungan diklat asesor. Surat pengunduran dirinya telah dibuat, tinggal dibubuhi materai dan dikirimkan ke BAN S/M Pusat.

Aku tertegun membaca surat tersebut. Terbayanglah hari-hari ke depan di kantor tanpa kehadirannya. Aku sebagai orang terdekatnya sangat kehilangan. Biasanya hampir setiap kegiatan selalu bersamanya. Mengikuti diklat, tugas ke luar kota, bahkan ke luar provinsi hampir dipastikan selalu bersama-sama. Kami berdua sangat sering diberi tugas keluar kota dalam satu tim. Ini yang akan menjadi kenangan indah. Kami sudah saling mengerti satu sama lain, bahkan kami sudah saling paham dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kini saatnya kita harus berpisah, sahabatku. Engkau telah sampai di garis finish pengabdianmu pada negara. Hari-harimu akan lebih indah di tengah-tengah keluarga. Mungkin ketika masih terikat dengan kedinasan, banyak hal yang terabaikan dalam keluarga. Kini saatnya untuk lebih dekat dengan mereka, mengganti masa-masa yang terabaikan. Semoga senantiasa diberi kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam menjalani sisa usia.

Memang benar, proses kehidupan itu menjalani beberapa episode. Episode kanak-kanak, remaja, sekolah, kuliah, sampai kepada kerja dalam lingkup kedinasan. Dari seluruh episode itu, yang paling banyak memberikan kesan mendalam dalam kehidupan adalah ketika masa bekerja yang dinaungi sebuah instasi kedinasan. Puluhan tahun masa kerja yang telah dilalui. Belasan tahun aku lalui bersama dia, sejak kami diangkat bersama-sama dalam instansi yang sama. Suka dan duka kami lalui bersama. Tak ada kata-kata yang mampu menggambarkan hampanya hati ketika hari-hari perpisahan ini begitu dekat.

Sejak sore tadi ketika mendapat WA darinya, hatiku tak menentu. Sesekali ingatan tentang perpisahan dengannya terlupakaan saat cucuku mengajak bermain. Namun, kini setelah dia pulang, hatiku bertambah hampa. Saat aku menulis cerita ini pun, aku harus banyak berhenti karena huruf-huruf di laptopku tampak kabur terhalang air mata yang tak henti menetes. Perpisahan dengan seorang sahabat, teman kerja, saudara kali ini benar-benar membuat hatiku hampa. Seakan-akan separuh jiwaku pergi bersama kepergiannya.

Selamat menikmati masa purna dinas, sahabatku, saudaraku. Aku akan selalu merindukanmu,

Teruntuk Teh Hj. Cicih Sundarsih

Bandung, 2 AGUSTUS 2020

#Harike_155

#Menuju_365

# PESAN_SINGKAT_YANG_MEMBUAT_AIR_MATAKU_TUMPAH

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ikut terbawa hanyut dalam duka mendalam.... semoga pahala tetap mengalir seperti ketika beliau masih bekerja....salut dengan keputusannya

06 Aug
Balas

Saya merasakan sedihnha kehilangan teman dan sahabat Bu. Semoga Ibu dan beliau senantiasa diberi kebarokahan ,aamiin.

02 Aug
Balas

Aamiiin. Terima kasih, say.

02 Aug

Luarbiasa saat menyadari bahwa semuajabatan adalah titipan dan amanah..sampai iklhas mengundurukan diri menjadi asesor...salut

02 Aug
Balas

Betul. Pak. Kebahagiaan keluarga sudah saatnya lebih diperhatikan.

03 Aug

Masya Allah kedekatan ibu dengan sahabatnya luar biasa jadi contoh untuk generasi muda sekarang. Insya Allah masih banyak sahabat yang baik juga ya Bunda

02 Aug
Balas

Aamiiin. Terima kasih apresiasinya Bu Neti.

02 Aug

Semoga keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik untuk dunia dan akhiratnya. Aamiin Ya Robbal'alamiin

03 Aug
Balas

Aamiiin. Terima kasih doa dan kunjungannya.

03 Aug

Keren Bu Yuli. Semangat berliterasi. Salam literasi, sukses selalu.

02 Aug
Balas

Terima kasih kunjungannya. Salam literasi

02 Aug

Sahabat dalam suka dan duka

02 Aug
Balas

Betul.. Terima kasih apresiasinya.

02 Aug

Mengundurkan diri atau pensiun Bu. Gimana Bu hasil remidi asesor. Jadi banyak yang lulus gak

03 Aug
Balas

Pensiun say. Hasil remedi bertambah yang lulus, tapi yang tidak lulus juga banyak.

03 Aug



search

New Post