REZEKI TIADA HENTI
Cerahnya mentari pagi aku saksikan lewat jendela kamarku. Burung-burung kecil yang loncat kian kemari dan cericit suaranya menambah indah suasana. Satu burung menarik perhatianku, setelah loncat ke sana kemari, dia hinggap di tumpukan daun-daun yang kering. Dia mematuk-matuk rumput dan menarik-nariknya, kemudian terbang sambil membawa sejumput rumput kering. Rupanya dia sedang membuat sarang di atap rumah tetangga. Masya Allah.
Menafakuri peristiwa yang baru saja berlalu, semakin menegaskan bahwa semua makhluk-Nya telah diatur sedemikian rupa, diberi-Nya rezeki sesuai dengan yang Dia tetapkan. Tak ada sehelai daun pun yang gugur kecuali atas ketetapan-Nya. Kita tinggal bekerja dan berusaha dengan segenap kemampuan. Hasil akhirnya Allah yang menetapkan. Termasuk dalam masalah rezeki. Dia yang telah menentukan seberapa banyak rezeki yang menjadi bagian kita.
Tengah asyik memperhatikan burung yang sedang riang gembira, tiba-tiba terdengar suara orang mengetuk pintu. Suamiku pun ke depan dan melihat siapa yang datang. Dari suaranya, aku bisa memastikan bahwa adikku yang datang. Sejak aku tidak sehat, adikku yang tinggal hanya berbeda kecamatan, memang sangat telaten mengirimi berbagai makanan atau masakan. Dia tahu kami hanya berdua sehingga dia selalu mengirim makanan jadi atau setengah jadi agar suamiku tidak terlalu repot memasak. Lagi-lagi ini masalah rezeki, yang datang tak terduga. Namun, yakinlah, ini semua telah diatur-Nya.
Allah sangat menyayangiku. Salah satu bentuknya dengan memberikan waktu padaku untuk beristirahat dari berbagai aktivitas fisik dan psikhis yang melelahkan. Allah memberikan kesempatan padaku untuk menikmati hari dengan lebih banyak digunakan untuk merenung dan tafakur, serta untuk memoles hati agar lebih peka dan lebih bersyukur atas berbagai nikmat yang telah Dia berikan.
Allah pun menunjukkan kasih sayang-Nya melalui tangan-tangan hamba-Nya. Sejak aku sakit, rezeki datang silih berganti. Saudara-saudaraku, anak-anakku datang bergantian mengirimi berbagai keperluan, berbagai makanan sehingga suamiku tak perlu lagi keluar rumah. Semua kebutuhan sehari-hari selalu ada yang mengirimi.
Setelah pagi tadi adikku yang datang, menjelang ashar datang lagi kiriman dari besan dan anakku yang tinggal di kota berbeda tetapi tidak terlalu jauh. Demikian banyak rezeki yang Allah limpahkan pada hari ini. Rezeki yang datang dari berbagai penjuru, dari tempat dan orang yang berbeda-beda.
Saat aku sedang menikmati kue kiriman besanku, ada pesan masuk melalui whatshap. Pesan dari sahabatku, yang pantas aku anggap sebagai anakku. Mengabarkan bahwa dia telah mengirimkan paket hasil produksi toko kuenya. Masya Allah, hari ini benar-benar hari yang luar biasa. Dari pagi hingga sore rezeki tiada henti Allah berikan melalui hamba-Nya. Aku merasa bahwa Allah benar-benar menyayangiku. Aku dikelilingi orang-orang yang menyayangi dan mencintaiku.
Kiriman dari anakku dan adikku tak lagi jadi kejutan karena sudah rutin beberapa hari ini mereka lakukan. Yang benar-benar membuatku terkejut dan sekaligus terharu adalah kiriman dari Neng Lina Susanti. Rumah kami berbeda kota, komunikasi kami lebih sering melalui media sosial. Pertemuan tatap muka pun baru satu atau dua kali, namun entah kenapa, hati kami seperti telah disatukan dalam ikatan batin yang kuat. Kalau bukan karena rasa sayang, kalau bukan karena rasa cinta, kalau bukan karena Allah yang menggerakkan, tidak mungkin dia bersusah payah, dari tempat yang jauh mengirimkan oleh-oleh hasil karyanya.
Alhamdulillah Ya Allah, demikian banyak nikmat yang Engkau berikan. Terima kasih Neng Lina, terima kasih orang-orang yang mencintaiku. Hanya Allah yang mampu membalas segala amal kebaikan kalian. Semoga semuanya diberi kesehatan, rezeki yang berkah dan berlimpah serta hati yang lembut, yang selalu ingin berbuat kebaikan.
Bandung, 13 September 2020
#Harike_197
#Menuju_365
# REZEKI TIADA HENTI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Barokallah Ibu, alhamdulillah ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangah. Bersyukur memiliki keluarga baru. Semoga ibu cepat pulih dan Bapak sehat selalu, aamiin.
Barokallah teteh. Cepat pulih ya tetehku
semoga rejeki menjadi barokah selamanya. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.
masya Allah,betapa Allah sangat menyayangi Ibu. Syafakillah, Ibu. salam kenal.