Merdeka Ketika Menulis
Mengikuti berbagai pelatihan adalah salah satu bentuk pengembangan diri bagi guru. Khususnya bagi guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik. Pemerintah memberikan tunjangan satu kali gaji pokok setiap bulannnya kepada guru besertifikat pendidik. Itu bukanlah uang cuma-cuma yang diberikan pemerintah kepada guru untuk kepentingan konsumtif saja. Tetapi salah satunya adalah untuk pengembangan diri.
Ada berbagai macam bentuk pengembangan diri bagi guru. salah satunya adalah mengikuti pelatihan menulis buku. Dengan mengikuti pelatihan ini akan ada dua manfaat yang sekaligus bisa kita petik. Pertama, ilmu yang diberikan para nara sumber kepada kita. Yang kedua, sebuah karya yang akan kita produksi yaitu sebuah buku, yang akan lebih banyak lagi manfaatnya bagi kita.
Jika banyak yang termotivasi menulis buku untuk kepentingan penilaian PAK, naik tingkat, atau penilaian apapun yang mensyaratkan buku karya sendiri sebagai salah satunya, berbeda dengan saya. Bagi saya itu semua hanyalah bonus.
Pertama kali saya mengikuti pelatihan menulis buku pada acara sagusabu yang diadakan oleh media guru, tepatnya akhir bulan Januari lalu, saya hanya mengikuti ajakan teman. Dan saya berangkat tanpa modal apapun. Saya hanya membawa semangat seperti ketika mengikuti beberapa diklat sebelumnya. Namun, apa yang saya dapat? Pelatihan ini jauh berbeda dengan pelatihan-pelatihan lain yang pernah saya ikuti. Sedetikpun saya tidak ingin melewatkannya.
Adrenalin saya benar-benar dipacu ketika kami harus menyelesaikan buku dalam deadline yang telah ditentukan. Rasanya sangat tidak mungkin menulis buku dalam satu bulan bagi penulis pemula seperti saya. Beragam rasa campur aduk yang tak dapat kusebut. Dan deadline ini pun tak sama dengan setiap deadline yang biasa saya kerjakan sebelum-sebelumnya. Saya betul-betul menikmati setiap prosesnya. Anehnya, saya yang terbiasa mengeluh dengan deadline, kali ini tidak. Di sini, saya justru menemukan jiwa saya.
Apakah saya seorang penulis? bukan. Tapi di sagusabu, saya ‘dipaksa’ menjadi seorang penulis. Yang awalnya saya hanya suka membaca karya-karya orang lain. Akhirnya, karya saya yang akan dibaca oleh orang lain. Saya benar-benar bersyukur dapat mengikuti program sagusabu. Saya sangat menanti kegiatan yang sama akan ada lagi. Dan benar, MWC is coming.
Mediaguru Writing Camp, saya harus mengikuti ini. Bukan dengan alasan apapun. Saya berangkat dari hati saya, saya ‘suka’. Ya, ternyata saat saya merangkai setiap kata dalam sebuah tulisan, saya merasa MERDEKA.
Yulita Ayu Suryani
Alumni Sagusabu Semarang
Ujung senja, 150318
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Merinding banget membaca tulisannya. Menulus dari hati akan sampai ke hati
Inshaallah pak Murman, salah satu inspirator saya
Tetap semangat ya Bu..pasti BISA. Salam
Terimakasih, msh butuh banyak belajar
Tulisan yang keren
Terimakasih bu
Tulisan yang renyah .... Lanjutkan.
Terimakasih pak, msh belajar
Miss you so much Adek D'PiPy
Miss you too kakak...
Horeee... serenyah D'Pipy mestine.. hehe.. Aku jd yg pertama follow you. lho. Dpt hadiah apa? hehe... Semangat!!!
Makasih bun... Pasti dapet De'PiPy kalo g lupa, hehe