Biarlah
Langit malam tajam menatapku
Ia bicara dengan semburat sinar bulan
Mengapa hilang raut wajah manisku
#
Angin malam berhembus sambil menegurku
Ia bertanya kemana senyum manisku
Aku hanya diam seribu basa
#
Sinar rembulan selimuti raga ringkihku
Cahayanya sendu peluk hatiku
Lagi- lagi aku dalam tak berdaya
#
Aku tak tahu memgapa lembayung senja kirim bayangmu
Resah sudah hatiku
Aku tahu anganku dan impianmu tak akan pernah bersatu
Dinding langit terlalu angkuh untuk kita
#
Biarlah malam selalu bernyanyi tentang bayang-bayang kita
Biar alam tahu luka hati dirajam sembilu
Biar laut peluk raga kita
Padang,18 Desember 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Waaauuuu puitis sekali buk silvi......membangkitkan angan yg sdh lama terkubur...Suksus selalu .....
Heee pas dengar lawas timbul ide ,salam sukses kembali uni.
Heee pas dengar lagu lawas timbul ide ,salam sukses kembali uni.