Yulita silvia

Seorang guru di MAN 3 Kota Padang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Biarlah

Biarlah

Langit malam tajam menatapku

Ia bicara dengan semburat sinar bulan

Mengapa hilang raut wajah manisku

#

Angin malam berhembus sambil menegurku

Ia bertanya kemana senyum manisku

Aku hanya diam seribu basa

#

Sinar rembulan selimuti raga ringkihku

Cahayanya sendu peluk hatiku

Lagi- lagi aku dalam tak berdaya

#

Aku tak tahu memgapa lembayung senja kirim bayangmu

Resah sudah hatiku

Aku tahu anganku dan impianmu tak akan pernah bersatu

Dinding langit terlalu angkuh untuk kita

#

Biarlah malam selalu bernyanyi tentang bayang-bayang kita

Biar alam tahu luka hati dirajam sembilu

Biar laut peluk raga kita

Padang,18 Desember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waaauuuu puitis sekali buk silvi......membangkitkan angan yg sdh lama terkubur...Suksus selalu .....

18 Dec
Balas

Heee pas dengar lawas timbul ide ,salam sukses kembali uni.

18 Dec
Balas

Heee pas dengar lagu lawas timbul ide ,salam sukses kembali uni.

18 Dec
Balas



search

New Post