Mendung di Hati
Awan berarakan resah
Langit gelisah lihatnya
Angin semilir tertatih berhembus
Mentari ragu pancarkan cahaya
Terpaku mata tatap tanah
Pepohonan ikut tertunduk gugurkan daun kering
Jari jemari saling berpeluk
Langkah kaki serasa tertambat dalam relung bumi
Air mata kering sudah
Tiada kata terucap
Hanya hati bernyanyi zikir
Biar tuhan tenangkan jiwa resah.
Padang,
Rabu,31 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Selalu kereen unii
Makasih mentor,semangatnya.
Kereeeen........bu cantik,salam literasi
Makasih semangatnya buk manis .
Keren bu cantik puisinya, salam literasi
Makasih buk semanatnya.
Keren puisinya Cil. Semangat, sukses selalu
Makasih net,semangatnya.
Makasih net,semangatnya.
Makasih net,semangatnya.