Yuli Trianto

Penulis "Intuisi Cerita Pagi dan Bening Bola Mata Raisha," belajar menuangkan imajinya dalam bentuk tulisan. Walau tak cukup bekal teori menulis ia selalu saja ...

Selengkapnya
Navigasi Web

DUA JAM MATAHARI DI PUNGGUNGKU

Lima belas September tahun ini,

Matahari pagi, yang sebagian menghangatkan alam

Semburatnya membelah dahan palma

Jatuh di bawah tiang bendera, dan

membentur tepat punggungku.

Warna perak matahari itu, mengeras, pedas!

membalur kulit, menjelma legam

Matahari tak peduli, ketika aku mengerang,

Menggelepar, takut tetapi tak mampu meronta

Punggungku tertembus rasa tak menentu

Robek jantungku, denyutnya berserakan.

Dua jam pertama, rasa kemana-mana

Suasana belum memihak kita

Gedung dan atapnya membatu bisu

Asing, seperti di negeri dongeng.

Ah, ternyata ...

Dua jam berakhir,

Rasa itu, hanya tipu daya

Tiba-tiba,

Punggungku disapu semilir angin, segar

Denyut jantung, kupungut tak lagi takut.

Sekarang matahari ini,

Tak boleh lari,

Dari jarring yang yang kutambat.

==Yuli Trianto==

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post