Pentigraf ke 54 - Tantangan Menulis Hari ke-135

Senin pagi Pak Ben ditemani beberapa orang guru asyik memindahkan aglonemanya yang sudah penuh ke dalam beberapa pot. Dengan memindahkan ke banyak pot sekolah Pak Ben jadi tambah semarak. Sepanjang teras sekolah telah terisi semuanya dengan berbagai macam bunga terutama aglonema merah.

Dengan semangat sambil bercanda, namun tetap dengan protocol kesehatan, Pak Ben dan guru-gurunya mengatur dan membersihkan bunga-bunga yang ada. Entah kenapa pagi itu, karena anak-anak belajar di rumah, tugas juga belum ada yang akan diperiksa, semuanya jadi semangat merawat bunga. Biasanya jaga sekolah dan anak-anak yang piket menyiram bunga, sekarang ya guru-gurunya.

Setelah bekerja lebih kurang satu jam, keringat juga sudah mulai keluar, sinar mentaripun telah mulai menyengat, Pak Ben beserta guru-gurunya mulai mencuci tangan, dan membereskan semua peralatan. Puas rasanya kerja bakti mendadak dan spontan. Tiba-tiba datang Emak penjual lontong depan sekolah mengantarkan berpiring-piring lontong. Buat sarapan pagi, katanya. Pak Ben jadi bingung dan menanyakan siapa yang pesan. Jawab Emak penjual lontong “Emak tidak tahu kalau anak-anak tidak sekolah, lontongnya kebanyakan dimasak, nanti mubazir ” sambil berlalu ke kedainya. Pak Ben jadi maklum dan berniat akan tetap membayar lontongnya Emak, kasihan Emak, bisik Pak Ben.

Bayang,29092020