Bercermin pada Hasil PISA 2018
Pada tahun 2018 Programme for International Student Assessment (PISA) kembali melakukan penilaian terhadap siswa berusia 15 tahun. Pada usia tersebut para siswa di berbagai negara secara umum hampir menyelesaikan pendidikan dasar. Di Indonesia, siswa berusia 15 tahun duduk di kelas 9 atau kelas 10. PISA melakukan penilaian terhadap kemampuan membaca, matematika, dan sain para siswa serta kemampuan mereka menerapkan apa yang dipelajari di sekolah pada kehidupan nyata. PISA memandang kemampuan tesebut penting bagi para siswa untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat modern.
Penelitian PISA tahun 2018 ini diikuti oleh 79 negara peserta, termasuk Indonesia. Penelitian PISA dilakukan dengan metode sampling. Pada tahun 2018 sebanyak 12.098 sampel siswa dari 399 satuan pendidikan terlibat dalam penelitian ini. Mereka mewakili 85% penduduk Indonesia berusia 15 tahun.
Hasil penilaian PISA tahun 2018 resmi dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tanggal 3 Desember 2019. Hasil penilaian PISA di Indonesia disampaikan oleh Balitbang Kemendikbud. Dari hasil penilaian ini terlihat nilai rata-rata kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains cenderung menurun dari nilai rata-rata penelitian tiga tahun sebelumnya yaitu tahun 2015. Skor kemampuan membaca siswa turun dari 397 poin pada tahun 2015 ke 371 poin di tahun 2018. Rata-rata skor OECD untuk kemampuan membaca adalah 487. Skor matematika turun dari 386 pada tahun menjadi 379 pada tahun 2018, sedangkan skor sains turun dari 402 di tahun 2015 menjadi 396 poin di tahun 2018. Rata-rata skor OECD untuk kemampuan matematika dan sains adalah 489 poin.
Berdasarkan hasil PISA 2018, siswa-siswa yang merasakan adanya iklim kedisiplinan di kelas sains mendapat nilai yang lebih baik dalam sains. Para siswa menunjukkan sikap yang lebih positif dan motivasi yag lebih tinggi bila guru peduli pada mereka, memberikan bantuan pada mereka, dan memberikan kesempatan pada mereka untuk berpendapat dan membuat keputusan.
Hasil ini diharapkan dapat digunakan oleh pengambil kebijakan di bidang pendidikan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. OECD merekomendasikan peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui peningkatan kualitas guru, peningkatan kualitas kepemimpinan di sekolah, dan peningkatan iklim belajar di sekolah.
Hasil penelitian PISA adalah representasi kondisi siswa di kelas kita hari. Kita bisa bercermin pada hasil tersebut. Kemampuan siswa kita yang rendah dalam membaca, matematika, dan sains bisa jadi sebagian dipengaruhi oleh cara kita mengelola pembelajaran di kelas.
Untuk urusan kebijakan, biarlah menjadi urusan pemerintah, Sebagai guru yang bisa lakukan adalah melakukan langkah-langkah perubahan kecil di kelas kita. Ayo bergerak menjadi guru penggerak perubahan di kelas. Semoga tiga tahun mendatang hasil PISA Indonesia menunjukkan peningkatan skor yang lebih baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih Pak. Mari menjadi penggerak literasi. Semangat.
Ayo bersama kita gandeng tangan tingkatkan kualitas
Siap, insya Allah. Kolaborasi adalah salah satu kunci keberhasilan. Terima kasih Bu.
Mari kita tingkatkan budaya Literasi Bangsa Indonesia... Semangat
Terima kasih Pak. Mari menjadi penggerak literasi. Semangat.