Melihat video viral tentang anak muda yang bicara dengan semangat tentang Corona menjadi tema tulisanku hari ini.

Himbauan untuk di rumah aja selama wabah virus Corona ini, sepertinya kurang dipatuhi masyarakat. Masih banyak orang yang datang ke mall , masih banyak yang seliweran di jalan-jalan dan mengabaikan himbauan untuk tetap di rumah saja.

Sekolah diliburkan selama dua minggu , proses belajar dilakukan di rumah. Para pekerja juga diminta bekerja dari rumah, kecuali untuk hal-hal yang tidak diwakili.

Semua tempat wisata di DKI ditutup, tapi masyarakat malah mencari tempat wisata lain di luar DKI. Seakan tidak ada waktu lagi untuk rekreasi. Dari video viral di atas, anak muda tadi menyampaikan kekesalannya pada teman/ orang lain yang terlihat norak.

" Loe, ga ke puncak sekarang, itu puncak tetap tinggi, ga mungkin tiba-tiba jadi rendah!"

"Loe, ga ke mall sekarang, itu mall tetap akan jadi mall ga akan berubah jadi kantin!"

" Mati di tangan Tuhan, okay Loe bener. Kalau gitu loe nongkrong aja di tengah jalan tol, pasti dicium Inova loe!"

"Kalau loe masuk angin, dikerok sembuh. Tapi kalau loe kena corona yang ngerok elo ketularan juga!"

" Jadi udah di rumah aja, nanti jalan-jalan bisa kok"

Beberapa kalimat ini disampaikan dengan logat Betawi, sehingga mudah dicerna.

Belajarlah dari Italia, kita tak perlu sampai ribuan kasus ,baru mulai sadar bahaya Corona. Tak perlu sampai ada denda uang atau penjara untuk yang melanggar. Di Italia denda €700 bagi yang keluar tanpa tujuan yang jelas. Di Malaysia denda 1000 Ringgit bagi yang melanggarnya. Bagaimana dengan Indonesia ?

Berdoalah agar kita semua dilindungi Allah dari wabah ini, aamiin