#Tantangan menulis hari ke 599

Gelas dan tong. Adalah dua benda yang sama-sama berupa wadah yang bisa di isi. Ini namanya fakta. Namun jika dibawakan kedalam arti yang tersirat, maka akan mengandung makna yang sangat dalam.

Pernahkah reader mendengar istilah tong kosong? Apa yang kita ingat jika mendengar kata tong kosong.....?

Ya, kita akan mengingat sebuah pribahasa, "Tong kosong nyaring bunyinya. " dan kita tahu artinya itu adalah gambaran seseorang yang banyak omongan, namun tak ada buktinya. Omdo istilah anak milenial "Omong doang"

Lalu bagaimana dengan gelas kosong? beberapa tahun yang lalu penulis menemukan sebuah kalimat motivasi. Penulis cerna, dan kemudian penulis tempel di dinding atas papan tulis.

Bunyinya adalah, "Saat akan belajar, jadilah gelas kosong yang siap untuk diisi. "

dan di dinding belakang siswa yang menghadap ke arah guru, penulis tulis, " Jadilah cerek yang penuh sabar dan iklas."

Tanpa terasa, kalimat jadilah gelas kosong itu sekarang muncul kembali, dari seseorang yang menjadi cerek bagi kami peserta diklat.

Dan benar sekali. Penulis melihat wajah penuh sabar dan iklas dari beliau dalam menggembleng kami. Menggembleng kami dengan materi yang tersurat dan yang tersirat.

Penulis bersyukur sekali dapat mengenal beliau. Banyak energi positif yang beliau tularkan. Beliau jadi idola terbaru dlm diri penulis. Motivator handal yang punya kesan tersendiri bagi penulis.

Kadang, pertemuan kita dengan seseorang, mampu membawa pengaruh dan perubahan besar dalam diri kita. Penulis siap jadi gelas kosong Pak Dr Irsyad, M. Pd. ( Pak Datuak) .

Siap menjadi gelas kosong. Bukan tong kosong.

# Salam Literasi.