
Ramadhan hari ke 13 (niat melamar)
Mak, kapan mau ketemu dengan orang tuanya Chacha ? jadiin ya mak abis lebaran aja lamarannya.
Bagai ditup angin kencang tiba-tiba ada wa dari anak bujang yang biasa aku panggil Isam. Anak Mamak yang sekarang sudah cukup dewasa. kaget tentunya membaca wa itu,bagamana tidak Anak Bujang Mamak yang sangat mandiri ini tiba tiba menyatakan niatnya untuk melamar.
Ya Alloh....sambil mengusap muka,mamak berpikir ternyata anak bujang mamak sudah dewasa,sudah bekerja, padahal mamak merasakan dia masih anak-anak yang suka minta uang jajan,ngambek,suka tanya bawa kesukaan apa sambil buka tas sepulang mamaknya kerja. Sekarang dengan berani dan niat yang kuat dia mau melamar.
Mamak tahu dan kenal dengan anak gadis itu. Tetapi apakah sudah siap dengan segala konsekuensinya jika di usia muda menikah?
Mamak bilang,nak menikah itu tidak mudah,ada konsekuensinya ,bukan karena modal serius saja.
Nikah itu butuh kesiapan mental untuk menyatukan 2 keluarga,materi yang cukup untuk anak gadis yang ingin kau pinang serta kehidupan kedepannya.
Tetapi ....kamu jawab,Mak Nikah itu Ibadah tidak ada salahnya kan kalau Aku Menikah daripada Aku berdosa karena sering bertemu,ini juga kan untuk kebaikan Aku juga Maaak. Mamak hanya diam karena tidak menyadari jika anak bujangnya sudah bisa menjawab dengan tegas.
Mamak tanya lagi kamu sudah siap?sudah sampe mana persiapannya?apakah kamu sudah punya bekal untuk menikah?
Pertanyaan ini yang lama sekali dijawab.
beberapa saat kemudian,kring.... bunyi wa tanda ada chat masuk,ooooh ternyata dari Isam anak bujang Mamak,. Isam bilang,in sya alloh Mak Isam siap,Isam hanya ingin Mamak dan Bapak merestui keinginan Isam ini.
Akhirnya Mamak telp Isam sambil menangis dan bilang "Isaaaam kamu bukan cuma punya Mamak tapi kamu juga punya Bapak jadi ngobrollah dengan Bapakmu sesama lelaki. Jangan Mamak saja yang dibuat pusing.
Isam hanya menjawab iya mak. dan telp ditutup,sambil menahan tangis Mamak akhirnya duduk dan mulai merenung tentang tugasnya sebagai orang tua yang sudah mengasuh,membesarkan serta mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi anak-anak yang berguna untuk dirinya sendiri,agama,keluarga dan bangsanya.
Kini Mamak harus rela jika suatu hari nanti anak bujang Mamak harus melepaskan masa lajangnya dan menikahi wanita pilihannya. Walau Mamak sendiri masih tidak percaya dengan keinginannya.
Mamak hanya bisa berdoa untuk kebaikanmu dan merestui langkah-langkahmu Aaamiiiiiinnn Yra
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga sukses acaranya
Aamiinnn,terimakasih