4 tahun berlalu, masih lekat dalam ingatan sebelum pandemic ini ada, sekolah masih tatap muka dan kamu adalah anak didikku di kls 11. Ada banyak hal yang terjadi setiap harinya seperti melihat kamu yg manja, kolokan, takut dengan nasi dan paling takut dengan sinar matahari. Di sekolah kita membiasakan shalat dzuhur berjamaah dan dia akan berjalan pelan menuju masjid sambil ditutup wajahnya dengan jaket. Sebut saja namanya kevin

"Lelet amat jalannya, buruan nanti shalat jamaahnya ketinggalan pake ditutup segala mukanya, mang kenapa mukanya?" teguran dari guru ketika melihat dia berjalan pelan sambil menutup wajahnya jawabannya pasti seperti ini

"Saya g mau wajah saya rusak bu" teman-teman yang mendengarnya ketawa sambil meledek

"Biasa buuu lagi perawatan, ha ha ha ". ini terjadi hampir setiap hari

Lucunya yang tadinya marah jadi tak bisa marah karena mendengar alasannya itu,dan akhirnya tahu bagaimana kondisi wajahnya yang memerah bila kena sinar matahari. Ini terjadi hampir setiap hari bila papasan dengan anak ini.

Karena kolokan dan manja cenderung ngeselin, dia tak punya teman di kelas kecuali teman yang dulu pernah 1 kelas di kls 10. Cenderung ngeselin karena diam dan tak ramah dan orang mengiranya dia sombong.

Setahun aku menjadi walasnya, aku jadi faham kenapa teman-teman sekelasnya tidak mau berteman dengannya. Jadi tak heran dia cenderung Intropert kata teman-temannya dan melipir ke kelas lain pada jam istirahat sekedar menunggu temannya yang menerima dia sebagai temannya.

Tak pernah terbayangkan dia akan menjadi anak yg terus mengingat aku dan selalu memberikan kabar baik dari nya. Meski hanya mendampinginya setahun saja,tapi banyak cerita yang bisa ditorehkan dalam tulisan ini.

Cerita lainnya ketika kasus yg menimpanya di sekolah. Bukan nakal seperti anak-anak lain yang manjat tembok, meroko atau tidak mengerjakan tugas. Tapi karena dia selalu memakai pakaian yg tidak sesuai aturan sekolah sementara dia bilang

"Ini style ku bu, aku suka dan aku nyaman,"

Sampai akhirnya surat panggilan untuk orang tuapun melayang untuk datang ke sekolah

Kenapa cuma aku yang ditegur,dipanggil padahal banyak teman-teman saya pake baju, celana seragam seperti ini". sambil meneteskan airmata.

Celana junkis sebutannya celana yang dijahit lagi dan terlihat sempit bila dikenakan.

Guru bk balas bertanya "siapa coba sebutkan,?

Dia sebutkan satu persatu "ada Beno, rafi, danang dll" "katanya 7 ko cuma 3 orang,siapa lagi",tantang bu Tatu

"Tidak bisa begitu nak ini sekolah, dan sekolah punya aturan".jawabku,ketika dia dipanggil oleh guru BK

Menangis, marah, kesal sampai dia minta untuk pindah sekolah didepan walasnya,bk dan orang tuanya

Entah ada kekuatan apa sampai akhirnya aku bisa meluluhkan hatinya untuk bertahan disini sampai dia lulus. Dia merasa kesal dengan staf kesiswaan ibu Tatu yg selalu mengincar dia ketika upacara atau sedang ada pembelajaran di kelas. Pasti dan selalu dapat teguran karena pakaiannya bak model serba ketat. Aku hanya tersenyum sambil menasehatinya dengan pelan.

Semua sudah berlalu,kenangan masa -masa indah yang menorehkan banyak cerita hanya tinggal kenangan dan tentunya tak mungkin bisa terlupakan. Kini kamu sudah bahagia dengan cita-citamu yang tinggal beberapa langkah akan segera kamu raih. Doa serta dukungan dari orang tuamu jangan kamu kecewakan, ibu bahagia kamu selalu mengingat ibu,menghargai ibu sebagai walasmu meski itu 4 tahun lalu.

suksesmu bahagia ibu juga.

wahana, 1 agustus 2021