Yunengsih

Lahir di Jakarta, tanggal 17 September bertugas di MI Nurul Hidayah Ciputat Timur Tangerang Selatan....

Selengkapnya
Navigasi Web
ISTIKHOROH  (ke-1)

ISTIKHOROH (ke-1)

Pagi menjelang siang seperti biasa kutumpangi metromini orange S 79 jurusan Blok.M - Lebak bulus dengan tujuan kampus untuk registrasi. Tampak lengang kampus karena memang sedang libur semester, hanya biro administrasi yang membuka pelayanan. Usai mengurus registrasi ada sapaan yang ditujukan padaku "Yun, lagi urus registrasi"? Tanya seorang pria kakak kelas yang ku kenal, walau hanya sekedar kenal, sebelumnya kami tidak pernah ngobrol hanya sekedar menyapa jika berpapasan." Iya kak" jawabku.

"Bisa gak kita ngobrol, ada yang mau saya omongin" lanjutnya, dengan tanda tanya di benak,aku menjawab: "boleh"

Di stan bakso sebuah swalayan tidak jauh dari kampus untuk pertama kalinya kami makan bareng dan ngobrol. Tidak lama obrolan pembuka dan berbasa basi sang kakak kelas langsung menyampaikan inti pembicaraan,:"kebetulan kita ketemu di kampus, sebenarnya dari rumah saya memang mau menemui kamu, tapi ga tau rumah kamu dimana"

"oh ...gitu,memang ada apa ya kak?"

"Kamu mau ga jadi istri saya?"

Pertanyaan yang menerbitkan banyak tanda tanya di benak, di hati bahkan di panca indera, ngobrol pun baru kali ini, saling kenal yang lebih jauh pun belum, tiba-tiba diminta jadi istrinya, alam pikirku coba atur redaksi apa yang harus terucap sebagai jawaban supaya tidak menjadi sebuah kesalahan dan ketersinggungan. Aku pun ingat ucapan seorang kerabat bahwa , jangan menolak lamaran mentah-mentah tanpa dipertimbangkan dahulu, karena khawatir jangan-jangan itu adalah jodoh kita (entah benar atau tidak).

Terucaplah dari lisanku:"maaf kak, saya ga bisa kasih jawaban sekarang, nanti kalau saya sudah ada jawaban saya kabarin".

"Oh ya udah, ga apa-apa".

Beberapa hari kemudian aku kembali ke kampus untuk urusan Kartu Rencana Studi (KRS), sambil terpikirkan soal jawaban yang juga belum bisa aku sampaikan. Datang teman sekelasku menghampiri yang biasa dipanggil usatadz karena beliau guru di lingkungan pesantren. Dengannya kusampaikan yang sedang aku pikirkan tentang menemukan jawaban. Ustadz menyampaikan sarannya, yaitu Istikhoroh. Dengan istikhoroh tidak akan ragu dan tidak menjadi kesalahan dalam memberi jawaban, begitu wejangan usatadz.

#Bersambung…..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dengan jalan sholat istikharah semoga mendapat petunjuk dan mendapat sesuai apa yang dihajatkan.amiin..keren bun informatis.sukses selalu salam literasi

12 Aug
Balas

Aamiin.....sukses juga buat bunda yenti

12 Aug

Istiqarah best the best pokoknya bu

12 Aug
Balas

Terimakasih bunda yelli,sukses buat bunda...

12 Aug

Keren bunda, ditunggu kelanjutannya

12 Aug
Balas

Terimakasih bunda Rita, siap

12 Aug



search

New Post