yuniakbar

Ternyata menulis itu menyehatkan jiwa. Ia menjadi jejak bahwa kita pernah ada. Karena kita akan tiada. Tulisan dari hari akan bertemu hati pembaca. Alumni S2 A...

Selengkapnya
Navigasi Web
Motor dan Sayur
sumber : merdeka.com

Motor dan Sayur

4Remidi #4 (harusnya #197)

Pernah kehilangan motor? Bagaimana rasanya ketika pertama kali tahu motornya hilang? Jantung seperti mau copot, ya kan? Mau marah, sama siapa? Bingung. Bertanya kesana kemari hanya dapat cerita tak berarti. Pergi ke Polres lapor kehilangan. Selesai. Pasrah. Padahal cicilan belum lunas. Mana motor dipakai untuk bekerja. Hadeeeh… Rasanya pingin menangkap malingnya me ….nya, me….nya, terus me…nya! Huhhh…! Geram!

Seperti kejadian yang padi ini kualami. Jam menunjukkan angka 6.30. Dengan mengendarai beat putih aku menuju penjual snak. Namanya bu Marmi. Dulu lapaknya kecil sekali seukuran 3 kali meja setlika. Tapi snaknya macam-macam bahkan segala jenis lauk dan sayur matang ada. Sepuluh tahun kemudian sudah bisa menyewa kios agak besar di pinggir jalan seharga 25 juta per tahun. Keren kan? Padahal Bu Marmi memulai usahanya ketika umurnya sudah lebih limapuluh tahun! Keren kwadrat, kan? Pagi ini tanganku sibuk memilih-milih sayur dan lauk. Sayangnya sayurnya sudah habis. Aku memilih garangasem 2 bungkus, krupuk 1 plastik, orek telur pedho, dan gorengan. Totalnya 50 puluh ribu. Selesai. Plastik belanjaan aku gantungkan di leher motor.

Tujuanku selanjutnya ke Mister Blanjan dekat masjid Diponegoro. Karena malas memutar, aku bilang pada tukang parkir kalau akan pelan-pelan melawan arus. Si Bapak setuju dan membantu motorku balik kanan. Melawan arus dalam arti sebenarnya. Tapi emak-emak sih, sing ada lawan!

Hanya berjarak 50 meter aku sudah sampai di pickup terbuka milik Mister Blanjan. Ternyata kau tidak bisa menyetir pelan-pelan. Kegiatan berikutnya, memilih-milih sayur yang akan kubeli, meletakkannya begitu saja, mengambil yang lain, membuka packing-an jagung hanya untuk mengambil sebutir, mengaduk-aduk plastic Lombok cari yang besar dan segar, tomat brambang bawang sesuai keperluanku. Si Mister sudah hapal behavior-ku yang demikian. Tapi dia tidak rebut, karena aku pembeli kesayangan. Tidak pernah menawar. Hanya minta bonus sekali-kali. Hei, ada pisang gedhe-gedhe, cakep lagi!

“Pisang brapa, Mister?” tanyaku.

“Rolikur.” Jawabnya. Hahh…! Hatiku melotot! Pisang begini istimewa harganya cuma 22 ribu?

“Tambah pisang ya, Mister?” pintaku ketika si Mister menghitung jumlah belanjaanku. Ternyata pas 50 ribu. Alhamdulillah. Selesai urusan belanja kali ini.

Ketika aku mau mengalungkan plastic belanjaan di motor, betapa kagetnya aku! Plastik belanja lauk pauk tadi raib!

“Hooo…. Blanjaan laukku hilang….!!” jeritku. Otomatis orang-orang pada menoleh.

“Di taruh dimana tadi, Bu?” tanya si Mister.

“Ya, di sini!” tunjukku sambuil berusaha meletakkan

mungkin jatuh di jalan pas tadi putar balik ngelawan arus.” lanjutku dengan rasa putus asa. Mau beli lauk lagi uang sudah habis. Karena aku biasa membawa uang secukupnya kalau untuk belanja, tunai. Kartu ATM ditinggal. Buat apa juga ya, kan lapak-lapak itu belum menggunakan uang elektronik. Mungkin tidak lama lagi. Jadi kalau beli sayur si Mister Blanjan akan melengkapi dirinya dengan mesin EDC atau aplikasi lainnya. Ya, sudahlah, pikirku, sudah takdir kehilangan belanjaan penting.

Lalu akupun memasukkan kunci kontak mulai menstarter. Tidak bisa!. Biasa, kalau sdang dapat masalah maka masalah berikutnya berdatangan. Sementara aku terus mencoba menstater, tiba-tiba ada gadis muda menghampiri entah darimana datangnya.

“Maaf, Bu, ini motor saya.” Katanya sambil tersenyum. Alamaaaak….!!! Lalu aku menoleh ke kiri. There it is! Itu dia motorku, kok bisa lupa kalau kuparkir dekat tiang listrik?!!

“Aduhhh… maaf, Mbak. Ibu keliru, ya?” kataku tersipu-sipu sambil mengambil belanjaan. Si Mbak cantik tadi langsung menstater motornya dan pergi cepat-cepat. Akupun mendekati beatku yang setia menunggu dengan kantung plastik penuh lauk yang tadi aku beli! Dasar pikun!

Sekarang tahu, kan, kalau opening bisa jadi sangat berbeda dengan closingnya?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Top closhing. hahaha... keren Bundaa. follow ahhh...

16 Nov
Balas

Thank you, beauty.... :). :). :)

17 Nov

Duh .. malunya Bundaaaaa, semoga tidak terjadi lagi ya ... salam sukses selalu

16 Nov
Balas

Udah biasa, Bund... hahahaha...

17 Nov



search

New Post