yuniakbar

Ternyata menulis itu menyehatkan jiwa. Ia menjadi jejak bahwa kita pernah ada. Karena kita akan tiada. Tulisan dari hari akan bertemu hati pembaca. Alumni S2 A...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sariawan
sumber: mojok.co

Sariawan

4Remidi #8 (harusnya #201)

Sudah seminggu ini bibirku terasa kaku terutama. Bukan karena ingin marah, tapi karena disinggahi sariawan. Mau bercerita jadi malas, nih. Soalnya kalau buat ngomong nggak enak banget. Selain itu, kulit bibir mengering dan mengelupas tidak teratur. Lipstik jadi tidak bisa menempel dengan akur. Kalau selembar kecil, katakanlah selebar ketombe, kulit bibir yang mengelupas itu, maka lipstiknya hilang selebar itu juga. Kan bibir jadi blentong-blentong. Lagian, bibir yang tampak kering begitu juga tidak enak dilihat. Biasanya kalau ada kulit kering dibibir itu kan terasa ya, seakan-akan secara otomatis gigi tertarik untuk menggigitinya hingga lepas. Tahukan kayak apa wajah orang yang sedang menggigiti bibirnya sendiri? Wajahnya jadi miring kiri miring kanan. Ada lagi rasa ikutan disebabkan sariawan ini, kedua ujung bibir jadi seperti ditempeli koyo salonpas, panas sampai ingin berliur terus. Tentu reflek berikutnya adalah menghisap ludah sendiri atau mengeringkan ujung bibir pakai tisu, ujung jilbab, ujung kerudung, atau pakai telapak tangan. Nah, yang terakhir ini sering berbahaya. Telapak tangan yang basah ini juga harus dikeringkan, biasanya dilapkan ke tembok, kursi, taplak meja atau apapun permukaan yang kering. Rupanya dibalik sariawan ada rangkaian kegiatan yang panjang.

Padahal kalau dilihat, sariawan itu hanya berdiameter 3 ml, putih pucat dengan batas yang jelas. Sebetulnya bagus ya, kaya kuntum melati ukuran mikro. Sayangnya itu jamur. Ini yang menyebabkan rasa kaku pas bangun tidur, enggak enak banget, jadi malas ngomong. Malas bercerita juga.

Walaupun sudah kumur-kumur pakau obat kumur, sariawan itu masih saja bertengger dengan nyamannya. Mau ditempeli garam, nggak kuat perihnya. Ya, hidup ini sudah perih, tidak perlu ditambahai keperihan yang lain. Apalagi di keceri jeruk nipis, wah, jantung bisa berdebar-debar menahan perihnya. Sudahlah, itu bukan jalan keluar. Ya biarkan saja begini. Konsekuensinya ya rasa senut-senut yang tanpa henti. Jadi malas ngomong, malas bercerita juga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

iya, emang keren Ibu ini. hehe.. salam sehat ibuu. bay bay sariawan

21 Nov
Balas

Nulis ttg sariawan bisa keren spt itu. Izin follow ya, Bun. Salam kenal dan salam sukses.

20 Nov
Balas

Thanks Ms. Siti :) Salam literasi.

21 Nov



search

New Post