Yuniar Prihanti

Lahir di Bondowoso 18 Juni 1974. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Guru Kimia di SMA Negeri 2 Bondowoso. Tinggal di kota Bondowoso, Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
JUMENENG
kompas.com

JUMENENG

#Menuju365

#TantanganGurusiana

#Pentigraf

Tulisan ke-7 (Remidi) / 106

JUMENENG

Meski dalam tubuhku mengalir darah Jawa, tapi aku tak bisa berbahasa Jawa halus. Bahasa Jawa ngoko, dan bahasa Indonesia menjadi bahasa komunikasi sehari-hariku. Sedangkan di lingkungan rumahku, bahasa Madura lebih dominan  sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Jadilah aku dan saudara-saudaraku  tak bisa bahasa Jawa kromo ataupun bahasa Madura enggih-bunten. Bahasa daerah kami amburadul. 

Pernikahanku dengan Suami yang berasal dari Mojokerto, membuatku belajar banyak bahasa Jawa. Tetapi setiap pulang ke Mojokerto, aku tak percaya diri bila harus berbahasa Jawa kromo. Bila Ibu Mertua bertanya pakai bahasa Jawa, selalu kujawab dengan bahasa Indonesia. Meski aku paham apa yang Beliau katakan. Demikian pula saat aku bertanya kepada Ibu, Beliau terkadang menjawab dengan bahasa Jawa. Yang terpenting,  tak ada salah paham antara aku dan Ibu. 

Kala itu keluarga besar suami berkumpul di Jakarta. Ada acara pernikahan keponakanku. Ini kesempatan kami untuk bersilaturahmi dengan keluarga yang jarang bertemu. Sambil berdiri Kakak ipar, Bulik, Paklik, dan Pakde asyik berbincang di teras. Aku pun ikut nimbrung berbincang bersama mereka. Meski cuma tersenyum dan sesekali menjawab pertanyaan mereka dengan bahasa Indonesia. Aku begitu menikmati setiap dialog mereka. Seakan mendengar dialog para tokoh wayang. Tiba-tiba, Pakde berkata, " Lah, kok podho jumeneng ? ". Tanpa kusadari, Mas Heri, suamiku memperhatikanku. Lalu, dia mendekatiku dan bertanya, " Bunda ngerti arti jumeneng ?" Aku mengangguk. " Memangnya artinya apa Bun ? " tanyanya lagi. Dengan percaya diri aku menjawab, " Iya ngerti... Artinya diam kan ?". Semua pun tertawa terbahak-bahak mendengar jawabanku. 

-Tamat-

Bondowoso, 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pentigrafnya sdh ok, bu. Twistnya juga dapat.

29 May
Balas

Terimakasih pak

29 May

He he...lucu bu, saya pun pakai bahasa campur aduk jawa madura

30 May
Balas

Bagus Bu...

29 May
Balas

Terimakasih Bunda..

29 May

Emangnya apa arti jumeneng?

29 May
Balas

Jumeneng Bahasa Jawa Bun, artinya berdiri. Jauh kan artinya antara diam dan berdiri

29 May

Pengalaman yang sama pernah saya dapat, Bunda. Lucu tapi juga asyik sehingga berusaha belajar ketika ada kosakata baru.

29 May
Balas

Apalagi saya dik sangat tidak mengerti bahasa jawa. Walaupun artinya tau tapi tuk mengucapkannya sulit

30 May
Balas

Keren pentigraf nya

30 May
Balas

He he he . Ikut ketawa bu...soalnya suamiku sering jadi bhn lluconan jg

29 May
Balas

Hahaha.. Kalo ingat jumeneng saya ketawa sendiri Bu. Suami bu Nurul gak bisa Bhs Jawa juga bu, seperti saya ?

29 May

Memang belajar bahasa itu paling efektif dengan praktik langsung, hehehe. Mangga pinarak, bu. Salam kenal dan salam literasi saudara senama :-)

29 May
Balas

iya Bu, belajar lebih gampang kalau mendengar langsung

29 May

Lha injih ...mnawi jumeneng meniko njeh mboten pinarak bu, mboten sami. Hehehe

29 May
Balas

hahaha... Bu Juni nggudo, isin aku

29 May

Jumeneng itu bisa berdiri bu , bisa juga ngadheg , bisa juga sebuah orang yang sdh di angap punya kedudukan bu

30 May
Balas

Hahaha... mantap bun..bikin ngakak

29 May
Balas

Terimakasih Bu

29 May



search

New Post