KELIRU

#Pentigraf

Lama tak mengenakannya, baju kebanggaanku sebagai pembina pramuka di gugusdepan. Baju coklat-coklat yang gagah perkasa, dengan saputangan merah putih penandanya. Hari ini aku mengenakannya kembali. Aku diminta mewakili Kepala Sekolah selaku Kamabigus dalam acara Pelantikan dan Pengukuhan Pergantian Antar Waktu Pengurus Kwarcab dan Pengukuhan Kamabigus di kotaku. Tentu saja kami hadir dengan aturan protokol kesehatan yang ketat dan harus memakai masker.

Semula aku duduk di barisan belakang, bersama perwakilan dari gugusdepan-gugusdepan, tetapi karena mewakili kepala sekolah, akhirnya aku menempati tempat duduk beliau di barisan kedua. Bangku di depanku masih kosong. Bangku itu tempat Bu Hamida, Kepala Sekolah yang menjadi perwakilan yang dilantik. Beliau belum tampak hadir.

Karena mengenakan masker, banyak yang tak mengenaliku. Ditambah kacamata minus dan plus yang kukenakan. Separuh wajahku tak terlihat hanya mata saja yang tampak. Tiba-tiba, seorang Ibu Kepala Sekolah memanggilku, memaksaku untuk duduk di depan. "Monggo Bu Hamida, duduk di depan Bu", Mari Bu," katanya setengah memaksa. Kukatakan bahwa aku bukanlah Bu Hamida. Miripkah beliau denganku ?, aku pun bertanya-tanya.