#Pentigraf

KERUDUNG BIRU

Setiap hari Kamis, Buk Yut selalu datang ke rumah kami. Membantuku menyetrika baju-baju seminggu sekali. Buk Yut adalah seorang ART harian. Buk Yut bekerja terjadwal dari rumah ke rumah. Konon kabarnya Ia pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia. Buk Yut sangat fasih berbahasa Madura. Dia tahu aku tak bisa berbahasa Madura dengan baik. Buk Yut selalu berbahasa Indonesia bila bercakap-cakap denganku.

Kamis ini, banyak sekali baju yang harus disetrika olehnya. Hampir setengah baju-bajuku di lemari, demikian juga baju-baju Ayah dan Adek masih tertumpuk di keranjang belum disetrika. Maklumlah, telah 2 hari Kamis, Buk Yut tak masuk kerja karena cuti lebaran. Hari ini Buk Yut bekerja lembur sampai sore.

Sore ini adalah Kamis minggu ke-2, jadwal rutin pengajian ibu-ibu di perumahanku. Acara pertemuan kali ini, halal bil halal. Setiap anggota pengajian dihimbau mengenakan seragam terbaru. Seragam gamis warna pink dengan kombinasi brokat warna biru. Pasti sangat serasi dengan kerudung biruku. Kuingat, minggu lalu kerudung itu dicuci dan belum disetrika. Aku meminta tolong Buk Yut untuk mencarikan kerudung biruku di tumpukan setrikaannya. Aku pun kembali bersiap-siap. Tiba-tiba pintu kamarku diketuk, Buk Yut menyodorkan kerudung warna hijau padaku. "Ini kerudung biruh-nya" katanya. Aku lupa bila warna "biru" itu adalah warna hijau menurut bahasa ibunya.