Yuniar Prihanti

Lahir di Bondowoso 18 Juni 1974. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Guru Kimia di SMA Negeri 2 Bondowoso. Tinggal di kota Bondowoso, Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
REMIDI BUKANLAH HER
http://mahisaajy.blogspot.com/2013/06/mahasiswa-dan-fenomena-remedial

REMIDI BUKANLAH HER

#TantanganGurusiana

Tulisan ke-88

REMIDI BUKANLAH HER 

Remidi... Kata yang akrab di telinga kita, para guru dan para siswa. Sering kali kata ini digunakan oleh para siswa dan kita para guru, sesaat setelah penilaian harian. Bahkan ada pula siswa yang belum menempuh kegiatan evaluasi sudah menanyakan kapan remidi. 

Remidi... Kata yang bagi saya saat ini lebih menakutkan dibandingkan dengan corona. Loh kok bisa ? Kata ini begitu mengerikan, karena saat ini saya mengikuti Tantangan Menulis Gurusiana. Saya tak bisa membayangkan jika harus mengalaminya. Konon katanya "Remidi" bisa membuat lunglai seluruh sendi. Saya tak sanggup untuk mencobanya.Hehe...

Lalu apakah remidi itu ?

Remidi atau pembelajaran ulang adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan pada kompetensi dasar (KD) tertentu, menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian  untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik (Puskur; Bahan Ajar Workshop Tim Pengembang Kurikulum: 2009). Jadi remidi adalah kegiatan (belajar) yang tujuannya memperbaiki kompetensi siswa.

Tujuan remidi adalah untuk membuat siswa yang tidak paham menjadi paham dengan menjelaskan kembali apa saja yang tidak dipahami oleh siswa. Tetapi kenyataannya kata ini berbeda dalam penerapannya. Seringkali kata ini dianggap sebagai perbaikan ulangan ( her ) untuk mendapatkan nilai sesuai patokan. Remidi tidak sama dengan Her. 

Her adalah ujian perbaikan. Siswa yang mendapat nilai jelek, harus mengulang dengan soal yang sama. Nilainya diambil adalah yang terbaik. Sedangkan remidi merupakan proses pembelajaran ulang. Setelah siswa melakukan proses pembelajaran, kemudian diuji dan hasilnya dianalisis, maka akan diketahui, bagian mana yang tidak dikuasai dan dipahami. Bagian inilah yang harus dipelajari kembali untuk beberapa waktu.

Tanpa memberikan pengulangan dan pembenahan pada pemahaman (materi) yang dianggap kurang, akan membuat siswa semakin tidak paham dan semakin enggan untuk belajar.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru dalam pembelajaran ulang ini, antara lain : 

1. Pemberian tugas, pemberian tugas bermaksud untuk siswa dapat mendalami sendiri apa saja yang belum dia pahami. Guru harus mengetahui bagian yang belum dipahami siswa, agar tugas yang diberikan sesuai, bukan hanya sekedar tugas saja.

2. Diskusi dan tanya jawab. Cara ini cocok digunakan bila dilakukan secara berkelompok. Siswa yang tidak paham bisa berdiskusi dengan teman, saling bertanya dan berpendapat tanpa merasa sendiri, sehingga belajar dirasakan lebih menyenangkan.

3. Tutor sebaya. Siswa yang lebih paham dan menguasai tentang suatu pelajaran mereview dan mengajarkan tentang materi pada siswa yang remidi. Bahasa dan usia yang sepantaran dapat membantu siswa remidi untuk lebih mudah bertanya dan tidak merasa canggung ketika belajar materi tersebut.

4. Pengajaran individu. Adalah cara terakhir yang ditempuh oleh guru untuk membantu siswa yang remidi. Guru dan siswa harus memahami peran masing-masing. Guru harus meluangkan waktu lebih untuk memperhatikan perkembangan belajar siswa. Dan siswa harus menyadari kekurangannya agar bisa mengatur belajarnya dan berkonsultasi secara berkala kepada guru untuk memperoleh pengarahan atau bantuan dalam menghadapi tes dan menyelesaikan tugas-tugas perseorangannya.

Semoga bermanfaat. 

 

Bondowoso, 10 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerjanya remed di gurusiana dikerjain sampai remed 2 kali, owalah....tapi semanat

11 May
Balas

Semangat Bun...

11 May

Saya juga paling takut remidi di gurusiana dik. Kalau tulisan kita baru luhan gak apalah tapi kalau sudah mencapai 60 keatas remidi ngulang dari nol wuh saya betul betul mengerikan

11 May
Balas

Iya mbak ini tiap hari ku hitung ... Hahaha.

11 May

Jaman saya sekolah belum ada remidi he he

11 May
Balas

Sama Bunda, adanya her

11 May

Nggak jadi remidi kan Bu?

11 May
Balas

Alhamdulillah gak Bu.. Terimakasih sudah singgah.

11 May

efek weddhi remidi tantangan mulai awal maneh yooo...??? hehehehegak iso upload foto saiki

10 May
Balas

Hehehe...iyo mbak, tahu saja kata hati saya.

11 May

Terima kasih Bu pencerahan nya

11 May
Balas

Terimakasih sudah singgah pak

11 May

Terima kasih ...semoga kita tak pernah remidi.

11 May
Balas

Aamiin..

11 May

jangan sampai remedi dong bun... saya juga nggak sanggup....

11 May
Balas

Semoga, kemarin kaget bukan kepalang karena 1 artikel hilang, ternyata ada, mungkin setelah edit lupa tayang ulang. terimakash sdh singgah

11 May

Terima kasih ilmunya ..

11 May
Balas

Sama-sama bu, saya hanya meresumkan saja.

11 May

Trimakasih ilmunya bu sukses selalu

11 May
Balas

terimakasih Bu

11 May

Ternyata pemahaman saya selama ini salah. Saya pikir remidi itu hanyalah perubahan nama Her pada masanya. Salam.

10 May
Balas

Iya pak berbeda, tapi termasuk saya juga terkadang menyebut her dengan remidi

11 May



search

New Post