(#Tantangan GuruSiana Hari ke-25)

Saat menjelang Lebaran, kita dikejutkan adanya kemacetan di ruas tol, berjubelnya orang di bandara, pasar-pasar dan mal-mal saat PSBB dilberlakukan. Seperti orang yang lama dikurung, seolah tak peduli mereka memenuhi tempat-tempat itu untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Mengapa hal tersebut terjadi?

Covid-19 kata para ahli di bidang kesehatan, dapat di putus rantai penyebarannya salah satu kuncinya adalah disiplin dari seluruh masyarakat. Disiplin untuk jaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan tak keluar rumah bila tidak perlu. Bila kita melihat fenomena di atas maka penyebab kembali berjubelnya orang adalah ketidakdisiplinan.

Kata disiplin berasal dari bahasa latin yaitu discipulus, yang berarti mengajari atau mengikuti yang dihormati. Menurut Prijodarminto (199, Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya.

Bisa dikatakan disipiln adalah sebuah kebiasaan. Namanya kebiasaan berarti suatu sikap yang sudah lama tertanam dalam sanubarinya. Kebiasaan disiplin memang perlu ditanamkan sejak dini, agar hidupnya terasa teratur dan berusaha untuk tidak merugikan orang lain. Karena menurut Tu’u, fungsi kedisiplinan salah satunya adalah menata kehidupan bersama

Disiplin seyogyanya harus ditanamkan tidak hanya di sekolah, tapi dimulai dari rumah. Orang tua harus memberikan contoh sikap disiplin. Anak dibiasakan disiplin mengatur waktu, beribadah, bersosialisasi, bila di rumah terbiasa disiplin, di sekolah pun akan lebih bersiplin lagi.

Seseorang yang terbiasa disiplin, akan merasa tak nyaman bila melanggar sesuatu hal. Kita ambil contoh, seseorang yang terbiasa memakai masker saat keluar rumah akan merasakan sesuatu yang salah bila tak memakai. Demikian pula, seseorang yang terbiasa menaati peraturan, pasti merasakan tak nyaman bila melanggar dan beripikir bila perbuatannya akan merugikan orang lain.

Memang benar disiplin mudah diomongkan tapi sulit dilaksanakan bila tak dibiasakan. Kita dapat mengambil kesimpulan tentang pembiasaan kedisiplinan di negeri ini setelah melihat banyaknya orang yang semau gue, tak mau mematuhi himbauan pemerintah. Bagaimana menurut anda?