YuniarSafitri

Yuniar seorang guru SMK mata pelajaran produktif Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMKN 1 Nguling Kabupaten Pasuruan satu daerah pesisir di Pasuruan bagi...

Selengkapnya
Navigasi Web
EGP (EMANG GUE PIKIRIN)

EGP (EMANG GUE PIKIRIN)

(#Tantangan GuruSiana Hari ke-13)

Semenjak kebijakan kegiatan belajar di rumah oleh pemerintah diinstruksikan , hati ini merasa tak enak dan dalam hati berkata, Alamat bingung di rumah. Kalau pada awalnya menyenangkan pada minggu pertaman. Menginjak minggu kedua, rasa stress mulai muncul karena terbiasa bertemu dengan siswa-siswa di sekolah, berada di depan kelas, sekarang hanya bisa berada di depan laptop saja, penulis bahkan sempat merasa kesulitan berbicara karena faktor stres.

Akhirnya penulis mulai mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan yang diadakan salah satunya oleh Media Guru di sela-sela memberikan pelajaran daring ke siswa. Hal tersebut cukup mengalihkan pikiran. Terkadang mengikuti webinar-webinar juga. Pengetahuan semakin terasah dan cukup menenangkan pikiran.

Menjadi guru apalagi ASN merupakan jalan hidup yang telah ditentukan oleh Tuhan. Apalagi bagi penulis, menjadi guru mengikuti keinginan orang tua, sebagai wujud bakti. Mendengar banyak pembicaraan di masyarakat, di televisi dan membaca berita di medsos tentang enaknya menjadi guru saat pandemi Covid 19 melanda, dapat ongkang-ongkang kaki, terima gaji buta tanpa harus bekerja, memberikan tugas yang sulit-sulit ke siswa, dan pekerjaan yang tak beresiko tertular. Perasaan tak karuan melanda, posisi guru digoyang terus, dulu saat liburan sekolah pembicaraan enak jadi guru, muridnya libur guru juga libur. Penulis sempat geregetan.

Ada lagi pendapat salah satu pembicara di stasiun televisi bahwa guru tak mau dikritik, tapi tuntutan tinggi, mutu guru rendah. Mungkin mereka tak tahu, bahwa kebingungan para guru saat bekerja di rumah, bagaimana merancang pembelajaran daring yang tepat, memasukkan nilai-nilai hasil pembelajaran melalui e-raport, melaporkan setiap hari aktivitas pembelajaran daring kepada atasan secara online. Belum lagi agar tidak semua siswa berminat mengerjakan tugas, agar mau guru membuat trik memberikahn hadiah voucher pulsa dengan uang pribadi. Tidak semua guru malas, hanya segelintir saja. Tidak ada yang mau memperhatikan teman-teman guru yang bertugas di daerah pedalaman, perjuangan mereka mendidik tapi masih mau menambah pengetahuan. Benar ada pepatah nila setitik rusak susu sebelangga.

Teman-teman guru pun tak tinggal diam berusaha menjernihkan. Tapi ya tetap saja. Apakah mereka lupa orang-orang yang terus mengkritik bahwa mereka bisa baca dan menulis karena siapa? Hanya kearifan yang bijak dapat menyingkapinya. Pola berpikir seseorang memang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada akhirnya lebih baik daripada pusing-pusing EGP (Emang Gue Pikirin) atas ujaran tersebut dengan semakin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali bu

13 May
Balas



search

New Post