YuniarSafitri

Yuniar seorang guru SMK mata pelajaran produktif Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMKN 1 Nguling Kabupaten Pasuruan satu daerah pesisir di Pasuruan bagi...

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMBANGUNKAN BUDAYA LITERASI YANG TERTIDUR
Bangun Literasi

MEMBANGUNKAN BUDAYA LITERASI YANG TERTIDUR

Pandemi Covid 19 yang berlangsung hampir tiga tahun ini, membuat dampak yang membekas terhadap beberapa bidang. Selama dua tahun siswa harus bersekolah secara daring yang berarti selama itu mereka akrab dengan gawai dan terbiasa serba kepraktisan. Ingin mencari informasi tinggal mencari di internet, tanpa harus pergi ke perpustakaan, mencari buku dan halaman yang memuat hal yang dibutuhkan, Tinggal ketik dan klik.. langsung muncul yang di cari tanpa perlu keluar tenaga.

Saat siswa harus belajar ke sekolah lagi, terlihat banyak perubahan sifat siswa yang membuat guru hanya bisa mengelus dada. Perubahan adab sopan santun, mulai meluntur, kemauan berusaha dalam mengerjakan tugas pun tak luput. Dan saat diberikan tugas untuk menulis laporan hasil praktikum banyak yang hanya menulis satu atau kalimat saja. Kebanyakan lebih suka copas dari internet, tidak ada upaya untuk melakukan perubahan kalimat atau paraphrase. Berkali-kali guru mengingatkan tetapi tetap saja siswa melakukan hal yang sama.

Melihat adanya fakta ini, penulis mencoba untuk mencari penyebab kemudian berpikir tentang solusinya. Penulis mengajak siswa satu kelas untuk pergi ke perpustakaan sekolah, belajar di sana. Siswa di suruh untuk mencari buku yang sudah ditentukan kemudian menjawab pertanyaan dimana jawabannya ada di buku semua, Terlihat banyak siswa yang kebingungan karena tidak memahami caranya mencari buku. Akhirnya dengan panduan guru dan pustakawan, siswa mencari buku yang dimaksud ditempat yang ditentukan. Ada hal yang menarik yaitu seorang siswa sudah menemukan buku yang dimaksud namun buku itu tidak dibuka hanya dipegang saja, dia lebih memilih mencontoh pengerjaan temannya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dan saat ditanya mengapa dia tidak mencari dari buku, dia menjawab “ biar tidak repot, lebih mudah langsung mencontoh toh bukunya sama dengan yang dipegang temannya itu. “

Melihat hal seperti itu, berpikir upaya apa yang harus dilakukan agar siswa mau membaca. Sehingga timbul ide penulis untuk membawa buku-buku bergambar tentang macam-macam pekerjaan. Semua buku-buku itu dibawa ke kelas dan dibagikan kepada siswa. Semua siswa wajib membaca buku yang dipegangnya dalam waktu 20 menit. Setelah itu mereka harus menceritakan isi buku bacaannya didepan teman-temannya. Respon siswa ialah pada awalnya mereka merasa keberatan dengan tugas membaca dan menceritakan di depan teman-temannya. Dengan dibuat seperti acara talk show suasana siswa bercerita menjadi gayeng dan semuanya dapat mengikuti dengan baik hingga selesai. Bahkan ada yang menceritakan buku yang dibacanya dengan gaya bicara yang menarik seperti mendongeng. Beberapa siswa ada yang kurang lancer dalam membaca tetapi bukan menjadi masalah karena mereka sudah berani untuk bercerita di depan temannya sudah menjadi nilai plus. Dan tidak terasa hingga waktu usai, dan saat siswa diberikan tugas untuk merefleksikan tentang perasaannya, banyak yang merasa senang dengan membaca buku, beberapa siswa bertanya mengapa harus bersusah payah dengan membaca buku, lebih enak dengan mencari di internet dan klik. Penulis menjelaskan bahwa seni membaca terletak pada kemampuan untuk mencari bacaan yang dimaksud .

Memang butuh suatu terobosan lagi agar kemauan untuk membaca bangun karena terlalu lama rebahan dan semuanya serba praktis.

Biodata penulis:

Nama : Yuniar Safitri. Penulis dilahirkan di Pasuruan pada tanggal 29 Juni 1977

Penulis sehari-harinya bekerja sebagai guru di instansi SMK Negeri 1 Nguling

Alamat Emil penulis yaitu [email protected] dan nomor WA : 082125450987

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post