#Tangangan Menulis Gurusiana Hari ke -24#

Mendengar kata-kata ujian, tentunya dibenak kita pasti akan terbayang kita akan berhadapan dengan soal yang harus dikerjakan. Terbayang sejumlah soal yang harus dicari jawabannya. Suka tidak suka kita harus mengerjakannya dan berharap nilai terbaik yang diterima.

Sering kali kita mendengar pertanyaan "Buat apa sih ada ujian?" Jawabannya sudah jelas ujian dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kemampuan pengetahuan atau keterampilan kita. Berbagai upaya yang dilakukan agar dapat mengerjakan soal ujian,ada yang belajar dengan keras, ada yang belajar dan berdoa siang malam, tapi ada juga yang mencari soal ujian sekaligus kuncinya bahkan ada yang mencontek teman sebelah.

Bila itu hasil ujian telah diumumkan dan hasilnya memuaskan,ada rasa bangga dan bahagia,puas. Sebaliknya bila hasil ujian tidak memuaskan ada rasa kecewa,dan berharap waktu dapat diputar kembali.

Di kehidupan pun ada ujiannya. Ada yang lulus ada pula yang gagal dalam menjalani ujian hidup. Mereka yang lulus adalah mereka yang memiliki jiwa, kekuatan dan semangat dalam menjalani kehidupan. Tidak mudah untuk menyerah bila harus berhadapan dengan kesulitan. Orang seperti inilah yang sering kreativitanya muncul saat kesulitan melanda.

Mereka yang gagal, adalah mereka yang selalu mengeluh dengan keadaan yang dihadapi. Mereka sering bertanya,"Mengapa kami harus diuji dengan ujian yang berat?". Mereka lupa bahwa Alloh berfirman dalam QS. Al Ankabut ayat ke dua yang artinya,"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan ,"Kami telah beriman". Sedang mereka tidak diuji lagi."

Dari situlah seharusnya kita bijak dalam menyikapi ujian hidup. Siapa tahu ada hikmah dari ujian yang kita hadapi.Ada sebuah perkataan yang menarik,"Kalau kita siap hidup hadapi ujian,bila tak mau diuji jangan hidup". Sedikit perenungan kala kondisi tak menentu karena virus covid-19.