#tantanganharike271

#tantangangurusiana

--

Pukul sepuluh pagi Ibu menelepon. “Kalau longgar nggak ada kuliah pagi, pergi ke RS. Ibu dikabari Simbah seda,” pesan Ibu. Jati bergegas menuju ke RS. Simbah yang dimaksud adalah adik dari eyang putrinya. Dia tahu beliau memang sedang sakit dan sudah dirawat selama sepekan ini di RS yang dekat dengan kampusnya. Jati belum sempat bezuk, malah mendengar kabar jika beliau sudah meninggal.

Di parkiran RS Jati bertemu dengan Surya, teman sekampus tapi beda jurusan. Jati jurusan matematika sementara Surya jurusan olah raga. Mereka berasal dari kampung yang sama, tapi memang jarang bertemu. Jati menyapanya dan bertanya apa keperluannya di sini. Katanya Surya mau menengok budhenya yang sedang sakit. Setelah mengobrol sebentar mereka berpisah untuk menuju tujuan masing-masing.

Sesuai petunjuk dari Ibu Jati langsung menuju ke kamar jenazah. Di sana lihatnya putri dari Simbah yang berarti juga buliknya. Biasanya dia suka bercanda dengan buliknya itu. Tapi hari ini Jati hanya bisa mengucapkan ikut berbela sungkawa dan menawarkan bantuan apapun yang bisa dilakukan. Buliknya menggeleng karena semua sudah beres, hanya tinggal menunggu mobil jenazah yang akan membawa Simbah pulang. Tiba-tiba Surya muncul dan menyapa bulik. Tentu saja Jati kaget. Katanya mau menengok budhenya. Ketika dia memanggil Bulik dengan panggilan ‘Mbak” Jati baru tersadar bahwa mereka berdua sebenarnya merujuk orang yang sama hanya beda status. Suami Simbah adalah kakak ibunya Surya yang berarti Budhenya Surya. Dalam keadaan berkabung, mereka berdua sempat menahan tawa menyadari kesalahpahaman itu.

--

seda (jw. krama alus) = meninggal dunia

sepenggal kisah kocak pada hari kepergian almarhumah Ibu.