#tantanganharike282

#tantangangurusiana

--

Priyo yang baru saja datang untuk giliran menjaga Ibu di RS diberi tahu Dara kakaknya yang mendapat giliran pagi bahwa dokter meminta untuk menyediakan donor darah untuk Ibu besok. Dara sudah meminta bantuan kepada keluarga besar melalui grup untuk yang golongan darahnya sama, bersedia dan longgar besok. Saudara sepupu dan keponakan beberapa sudah menyatakan akan datang. Dara yang walaupun golongan darahnya sama tidak bisa karena ketika tadi diperiksa, dia menderita darah rendah. Priyo akhirnya memutuskan untuk izin dari bekerja besok agar bisa diambil darahnya.

Keesokan paginya tiga orang sepupunya datang bersama anak-anak mereka. Total ada tujuh orang. Tentu saja tidak semua bisa mendonorkan darahnya karena nanti harus diperiksa dahulu. Ketika mereka sedang diperiksa, Dara kaget ketika rombongan adik dari Bapak juga datang. Dara memang tidak memberitahu keluarga dari pihak Bapak karena hubungan mereka yang kurang baik. Entah darimana mereka tahu. Meskipun demikian Dara dan Priyo tetap menyambut mereka dengan sopan. Paling tidak mereka sudah memiliki niat baik untuk membantu Ibu mereka.

Setelah diperiksa, ternyata hanya Priyo, Mas Sunu dan Edo yang memenuhi syarat. Kebetulan mereka bertiga laki-laki muda yang gagah dan masih kuat. Kata dokter sudah mencukupi. Tiga orang dari keluarga adik Bapak, tidak ada yang sesuai. Keluar dari tempat pengambilan darah, mata Priyo terlihat sembab seperti habis menangis. Apakah donor darah itu sakit hingga Priyo sampai menangis? “Lha wong kondisi Ibu seperti ini saja tega-teganya berniat jahat. Kata petugas di dalam bulik memaksa agar salah satu dari mereka bisa mendonorkan darahnya biar kita ada hutang budi pada mereka. Untung petugas tetap menolak karena memang tidak memenuhi syarat. Allah masih sayang pada kita,” kata Priyo pada Dara di sudut ruangan.