Yuniar Widati

Guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Magelang yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan. Sangat suka membaca dan masih terus belajar menulis. Cukup ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Friendzone (10)

Friendzone (10)

#harike391

--

- Dasar perempuan genit. Udah tua masih kegatelan. Inget umur, Buk.

Tiba-tiba masuk pesan ke gawaiku pagi ini. Pesan dari nomor asing. Foto profilnya bergambar bunga, tak bisa kukenali. Aku mengernyitkan kening membacanya. Apakah pesan ini perlu kuanggap penting?

Karena tak paham dengan maksud pengirim pesan, aku mengabaikannya. Pesan buruk pagi-pagi sebenarnya membuat mood hari ini memburuk. Namun aku berusaha menyingkirkannya dengan menyibukkan diri. Akhirnya hari berlalu dengan tenang. Aku sudah melupakan pesan aneh tadi pagi.

Namun ketenanganku tidak berlangsung lama. Bakda Subuh, nomor yang sama mengirim pesan kembali. Pesan yang semakin membuat panas telinga.

- Apa? Nggak bisa jawab, kan? Nggak tahu diri, sih.

Apa maunya orang ini? Tapi aku masih bisa menahan diri. Malas menanggapi orang tidak jelas seperti ini. Aku bergegas bersiap. Aku juga membantu Imran anakku yang sudah TK B bersiap berangkat sekolah. Ah, urusanku lebih banyak daripada sekedar menanggapi pesan terror tak penting begitu.

Siang harinya aku semakin melupakan pesan itu. Tiba-tiba ada telpon dari atasan Mas Priyo yang memintaku bergegas ke kota tempat tugas suamiku itu. Jantungku tiba-tiba berdetak lebih kencang. Ada apa? Mengapa dia tidak memintaku sendiri. Aku menelepon dan mengirim pesan ke gawainya. Namun tidak ada balasan dan teleponku tidak diangkat.

Aku berangkat sore itu juga dengan ayahku. Si kecil kutinggal bersama Ibu. Sepanjang perjalanan sungguh aku tidak tenang. Nomor Mas Priyo masih belum bisa kuhubungi. Dalam situasi tegang di dalam bus antar kota yang melaju kencang itu tiba-tiba ada telepon masuk. Cepat-cepat aku mengangkatnya. Siapa tahu itu Mas Priyo menggunakan gawai milik temannya.

“Halo assalamualaikum. Papah, ya?” Kataku buru-buru.

Belum ada jawaban, tiba-tiba telepon terputus. Setelah kuoeriksa, ternyata itu telepon dari nomor asing yang dua hari ini menerorku. Aku memaki dalam hati. Tidak tahukah dia bahwa aku sedang sangat sibuk dan tak sempat memikirkan orang iseng kurang kerjaan seperti dia. Dalam hati aku berniat kalau dia telepon lagi, langsung kumaki-maki saja dia nanti.

--

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sabar, sabar, barangkali dapat kiriman hadiah istimewa. Ditunggu kabarnya mas Priyo ya, Bu Yuniar. Mantap ceritanya. Sehat dan semangat selalu

07 Apr
Balas

Dapat surprise, ya, Pak, hehehe... Terima kasih apresiasinya. Salam sehat kembali.

08 Apr

Makin penasaran ceritanya. Mas Priyo kemanakah? Penelpon misteri siapakah? Cerita nan semakin membuat jantung berdenyut. Penuh romantika. Salam literasi Bu Yuniar.

08 Apr
Balas

Rasanya dalam perjalanan sudah nggak sabar, Bu. Terima kasih apresiasinya, Bu Zulfa. Salam literasi kembali.

08 Apr

Wadidaw... Bikin erosi aja. Kereennn

08 Apr
Balas

Ngeselin dan sangat mengganggu.

08 Apr

Wah...seru banget nih...ditunggu lanjutannya, Bu...

07 Apr
Balas

Siap Bu Emi, hehehe...

07 Apr

Sabar dulu ya. Keren deh. Sehat dan sukses selalu Bu cantik

08 Apr
Balas

Walaupun jantung serasa mau meledak saking penasarnnya menunggu kabar suami tercinta, hehehe...

08 Apr

lanjut bunda... salam sukses selalu

07 Apr
Balas

Siap lanjutkan.

07 Apr

Keren cerpennya, ceritanya seru dan semakin menarik serta asyik untuk diikuti, sukses selalu untuk Ibu

08 Apr
Balas

Terima kasih, Pak. Salam sukses kembali.

08 Apr

Keren cerpennya bu

07 Apr
Balas

Terima kasih, Bu.

08 Apr

Penasaran siapa yang mengirim pesan aneh tersebut dan ada apa sebenarnya dengan Mas Priyo. Semakin menarik Bu. Salam sukses Bu

07 Apr
Balas

Mengganggu sekali. Nggak tahu pikiran Laili lagi pusing mikirin suaminya, ya Bu, hehehe... Salam sukses kembali, Bu Yessy.

08 Apr

Wow, priyo, tilpun pakai gawai orang lain agar ditrima..ampun

07 Apr
Balas

Sepertinya bukan Mas Priyo, hehehe...

07 Apr

Penasaran nih kelanjutannya. Kenapa dengan mas Priyo

07 Apr
Balas

Iya, ada apa ya?

08 Apr

ada apa gerangan ? lanjuut Bun.. salam sukses selalu

07 Apr
Balas

Semoga nggak terjadi apa-apa ya Bu...

07 Apr

Saya jadi ikut penasaran bu. Keren banget ceritanya

08 Apr
Balas

Sudah launching, Pak yang seri 11 nya, hehehe... Terima kasih, Pak.

08 Apr

Ceritanya semakin seru nih...lanjuuuut...ditungggu ya...

08 Apr
Balas

Barakallah. Sudah launching, Bu yang seri 11nya.

08 Apr

Konfliknya asyik. Semoga tidak tertinggal esok.

08 Apr
Balas

Barakallah. Terima kasih apresiasinya, Bu.

08 Apr

Keren bunda. Ditunggu kelanjutannya.

08 Apr
Balas

Terima kasih, Bu. Siap lanjutkan.

08 Apr

Bikin penasaran .... ayo, Bu. Selak kebelet ... tahu. Salam sukses

08 Apr
Balas

Hihihi... Bu Cicik bisa aja. Sudah launching Bu. Mangga.

08 Apr

Lalu gmn bu bikin penasaran

07 Apr
Balas

Sudah launching seri 11nya Bu. Silakan, hehehe...

08 Apr

Wah mantap ceritanya Bunda buat penasaran, siapakah pengirim SMS teror dan ada apa dengan mas Priyo,, lanjuuuutt, salam sukses selalu

08 Apr
Balas

Terima kasih Pak Cahyo. Siap lanjutkan.

08 Apr

Kerem bunda ceritanya. Sykses selalu ya bu da

08 Apr
Balas

Terima kasih Bu Setia.

08 Apr

Lanjutnya ...ditunggu

07 Apr
Balas

Siap Bu...

07 Apr

Heeem... Ini pasti dari perempuan yang menyukai Beny. Semoga tebakan saya benar. Haha... ditunggu ya Bu Yuniar.

08 Apr
Balas

Sepertinya itu tersangkanya, hehehe...

08 Apr



search

New Post