Hanya Korban
#tantanganharike353
#tantangangurusiana
--
Aku sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hanya saja, kakekku yang seorang pensiunan selalu membawaku pergi setiap pagi dan mengajakku kembali pulang kala malam tiba. Kami hanya berkeliling-keliling kota saja tanpa tujuan. Kakek membawaku karena ibuku yang sudah berpisah dengan ayahku harus bekerja. Tidak ada yang merawatku di rumah sehingga aku ikut kemana pun kakek pergi. Nenekku pergi entah kemana. Sudah berbulan-bulan aku tidak melihatnya.
Hanya kakek yang kurasakan sayang padaku. Aku bertemu dengan Ibuku hanya pada malam hari saja. Inginku memeluk dan bermain bersamanya ketika melihatnya pulang. Namun Ibu seperti tidak ingin kudekati. Terkadang aku dibentak-bentak olehnya. Mungkin itu karena Ibu kelelahan bekerja. Tetapi aku sungguh ingin Ibuku seperti Ibunya Dek Nasywa, tetangga sebelah rumah yang ramah. Jika Ibu marah-marah, aku sering lari keluar rumah sambil berteriak-teriak yang membuat Ibu semakin marah padaku.
Ya, hanya berteriak-teriaklah cara aku menyampaikan isi hatiku. Aku sama sekali tidak bisa berbicara. Dibilang berlari pun sebenarnya bohong saja karena kakiku juga tidak kuat menopang badanku. Aku hanya bergerak sedikit lalu aku terjatuh kembali. Lalu kakek akan menggendongku masuk rumah kembali dengan wajah menahan tangis. Kata kakek, dahulu ketika Ibu berpisah dengan ayahku saat aku masih dalam kandungan, Ibuku pernah meminum obat untuk menggugurkanku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
I'm sorry to hear that. Tapi kan, hanya twist yang memukau. Sehat sukses selalu Bu yuniar
Terima kasih, Pak Saifi. Salam sukses kembali.
Endingnya sedih dan memilukan hati sang anak,,, Tapi tetap keren menewen...Sukses selalu
Betul, Pak. Kasihan sebenarnya.
Sedih kisahnya Bu Yuniar. Ulah orang tua terkadang anak yang menanggung derita. Penuh hikmah dan pembelajaran. Sehat dan sukses selalu Bu Yuniar. Salam literasi.
Benar, Bunda. Usianya sudah sembilan tahunan, tapi masih seperti itu. Dulu ibunya nikah muda.
Kasihan sekali... Bersyukur masih ada kakek. Keren pentigrafnya
Padahal kakeknya kasihan juga sebenarnya.
hiks, bikin sediiih bu .... sukses tulisannya ... terharu
Saya juga ikut sedih. Faktanya ada di sekitar kita.
Ikut sedih membacanya. Sehat dan sukses selalu
Kasihan, Bu. Salam sukses kembali.
sedih bun... sebenarnya kalau marah dengan suami jangan dilampiaskan kepada anak. keren bu Yuni salam sukses selalu
Iya, Bu. Kadang memang sering begitu.
Kasihan banget Bu. Mantap Bu dan salam sukses
Iya, Bu. Kasihan. Terima kasih apresiasinya. salam sukses kembali.
Keren pentigrafnya, terharu dan sedih membacanya, sukses selalu untuk Ibu
Terima kasih, Bapak. Salam sukses kembali.
Ibu, kenapa minum obat? Kakek yang baik. Semoga sehat selalu dan sukses selalu ya Bun aamiin
Karena marah pada keadaan, Bu. Tidak berbikir panjang. Salam sukses kembali, Bu.
Kasihan sekali nasib si anak. Keren pentigrafnya, Bu. Salam sehat dan sukses, Bu.
Betul, Bu. Tapi hanya bisa mendoakan.
Astaghfirullah. Kasihan anaknya. Korban sakit hati ibu pada bapak si anak.
Hihihihi Keren banget bu. Luar biasa deh ibu ini. Sukses selalu dan salam literasi.
Terima kasih Pak Rusman. Hanya menuliskan yang terjadi di sekitar saja, hehehe... Salam sukses kembali.
Sedih endingnya ... semoga tidak ada yang melakukannya lagi ...
Aamiin. Semoga ini kasus terakhir di sekitar kita.
Saat aku masih dalam kandungan, Ibuku pernah meminum obat untuk menggugurkanku.///Pentigraf yang keren pisan. Sekaligus mengandung pesan moral bagi ibu2 agar hati2 mengkonsumsi obat. Salam sukses Ibu Yuniar sudah saya follow ya.
Terima kasih Bunda Maria Rosita. Salam sukses kembali.
Astqfirullah... Obat pengguggur kandungan dosanya minta ampun
Iya, Bu. Jikalau bayi selamat, efeknya di anak yg kasihan.
Korban keretakkan rumah tangga . Kasihan sekali nasip sang anak.
Iya, Pak. Tapi sebagai penonton, terkadang kita hanya bisa ikut mendoakan.
Mantap pentigrafnya Bunda, walaupun twistnya dramatis, lahir dari ketidakharmonisan, salam sukses selalu
Hanya korban dari egoisme orang tua. Salam sukses kembali, Pak Cahyo.
Pentigrafnya mantap. Ceritanya sedih sih, anak kurban keretakan rumah tangga. Semua oke banget. Terus berkarya Bunda, sukses selalu
Terima kasih Bunda Sisca. Salam sukses kembali.
Kasihan sekali... Bersyukur masih ada kakek, meskipun kakek juga perlu dikasihani Keren pentigrafnya
Betul Bunda. Luka hati kakek mungkin lebih mendalam.
Begitu banyaknya anak yang tak bersalah jadi korban labilnya emosi orangtuanya Sukses selalu buat mba Yuniar
Betul sekali, Bunda. Kasihan.
Kasihan anak kecil korban orang tua
Iya, Pak. Korban egoisme orang tua.
Teganya ya si ibu ini..Keren bunda,
Pentigrafnya keren bunda. Sukses slalu
Terima kasih, Bu.
Saya jadi sedih membacanya bunda, semoga tidak ada lagi kejadian seperti itu bunda.
Aamiin. Betul Bunda.
mantap keren cadas...ikut merasakan kesedihan anak itu...salam literasi
Terima kasih apresiasinya, Pak. Betul sekali. tapi hanya bisa ikut mendoakan.