Kacamata VR
#harike380
--
Sebagai orang tua, walaupun selalu berusaha update dan upgrade, saya masih sering merasa kalah dan gaptek dibanding anak-anak saya. Jangankan si sulung, dua adiknya yang masih SD dan TK pun untuk urusan teknologi pengetahuannya melesat mendahului emaknya.
Tiga hari terakhir ini Alis dan Alma ribut minta dibelikan kacamata VR. Jujur, diketawain juga boleh, saya tidak tahu apa itu kaca mata VR yang mereka inginkan. Setengah tidak peduli saya sambil bilang ya ya ya, nanti ya, besok ya. Ternyata mereka tidak lupa. Hari berikutnya mereka nagih. Melalui HP kakaknya yang ditinggal karena sudah masuk asrama, mereka mengirimi saya tangkapan layar perangkat yang dimaksud yang ada di aplikasi belanja online. Komplit dengan harganya dan bilang tabungan uang jajan mereka sudah mencukupi untuk membelinya.
Melihat ibunya kurang respon, mereka pantang menyerah. Dirayulah bapaknya. Suami saya itu paling kalah sama cewek-cewek kecil itu. Tetapi karena kesibukannya, dia tak bakalan sempat memikirkan aneka macam benda printlan seperti itu. Lalu tibalah titah, "Buk, belikanlah buat anak-anak. Nanti Bapak transfer," katanya yang bikin saya menepuk kening. Si Bapak kadang nggak kompak sama Emaknya anak-anak.
Jadilah hari ini saya berburu si VR yang dimaksud. Saya coba mencari yang offline saja karena jika beli online tentu butuh waktu. Di kota kecil seperti Magelang, mencari printilan seperti itu tidak semudah di kota-kota besar. Setelah mendatangi tiga toko dan nihil, di toko keempat saya menemukannya. Namun sayang adanya yang ukuran mini. Saya pikir tak apalah, yang pakai anak-anak ini.
Akan tetapi setelah melihat bentuk dan fungsinya, saya jadi menyesal membelikannya. Sebagai catatan, saya biasanya browsing ketika menemukan sesuatu yang saya tidak tahu. Kebetulan untuk soal ini saya tidak browsing, jadi ketika ketemu barangnya baru saya sadar, ternyata alat itu kurang aman untuk kesehatan mata. Walaupun membuat tampilan video melalui gawai terlihat lebih hidup dan tiga dimensi, penggunaannya yang terlalu dekat dengan mata membuat kekhawatiran saya meningkat. Duh, harus pengawasan ekstra ketat ini agar digunakan sebentar saja
Alhamdulillah setelah sampai di rumah, dua anak cantik tadi bisa diberi pengertian. Walaupun awalnya antusias, setelah dicoba beberapa saat mereka menyadari bahwa mata mereka ternyata tidak nyaman ketika menggunakan itu. Akhirnya mereka hanya menggunakannya sebentar saja. Saya senang sekaligus sedikit menyesal. Senang karena anak-anak sudah tidak ribut lagi dan tahu sendiri bahayanya. Menyesal karena ada pengeluaran yang sepertinya jadi tidak berguna. mending buat beli bakso, ya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih Pak Dede.
Anak-anak selalu ingin mencoba, apalagi sekarang segala sesuatu bisa dilihat langsung jika penasaran. Artikel penuh hikmah dan bermanfaat. Sehat dan sukses selalu Bu Yuniar. Salam literasi.
Iya, Bu. Setelah mencoba, eh, cuma ditaruh saja. Nggak kayak pas mintanya.
Kalau anak dah rewel emang kadang kita iyakan saja haha...
Walaupun terkadang menyesal setelahnya, hehehe...
Sepakat pengalaman guru berharga. Sehat dan sukses selalu Bu Cantik
Betul sekali, Bunda. Kadang dikasih tahu saja nggak mempan.
salam kenal dan salam literasi bu, ceritanya ok pengalaman berharga tidak terlupakan
Salam kenal kembali, Bunda. Terima kasih banyak apresiasinya.
salam kenal dan salam literasi bu, ceritanya ok pengalaman berharga tidak terlupakan
Tulisan yang penuh hikmah dan makna. Salam sshat dan sukses Buk
Terima kasih Bunda Yessy.
Hayo beli bakso saja yuk bunda, saya suka.
Ayoklah, siap ngabisin, hihihi...
Anak-anak memang sering update informasi terkini terutama produk yang diiklankan di media sosial. Syukurlah kalau mereka masih bisa diberi pengertian dan menurut. Mbak Alis dan Dek Alma memang pintar kok.
Betul, Bu. Gawat je kalau sudah kenal belanja online.
Ha ha ha. Emang begitu dunia anak-anak. Kita pernah merasakan walaupun berbeda bentuk. Salam sehat dan sukses selalu Bu.
Hihihi... Betul sekali, Bu.
kerennnn... salam sukses bunda
Terima kasih Bunda. Salam sukses kembali.
Pengalaman berharga
Betul sekali, Bu. Peng alam an, hehehe...
Tulisan yang penuh makna memotivasi. Sukses selalu ya bu
Terima kasih Bunda Juni. Salam sukses kembali.
Keren tulisannya Bunda, yang jelas ada hikmahnya, klo beli bakso , berapa mangkuk ya,, salam sukses selalu
Bisa buat serumah lah, hehehe...
Pengalaman jadi pelajaran berharga ya kan. Sukses selalu ya Bu.
Iyes, betul sekali, Bu Anni. salam sukses kembali.
Sing penting wis nyoba merasakan....pengalaman guru terbaik. Terima kasih info kacamata VR. Saya suka VR 46, bu Yuni. Salam sehat
Hahaha... Sama Pak. Idola saya juga itu.
Keren ulasannya bund, bermafaat ilmunya. Salam literasi