Yuniar Widati

Guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Magelang yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan. Sangat suka membaca dan masih terus belajar menulis. Cukup ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengusik Rasa (10)

Mengusik Rasa (10)

#harike366

--

Selly merasa galau. Dia tidak berani pulang ke rumah ibunya. Di tempat kosnya dia juga tidak punya nyali untuk muncul. Menumpang sementara di tempat Lia adalah satu-satunya pilihan. Andre yang diharapkannya bisa bisa menjadi tempatnya bersandar kala dia mendapat kesulitan justru tak bisa ditemukannya dimana-mana.

Dua pekan yang lalu Selly merasa sangat panic mengetahui bahwa dia ternyata hamil. Memang ada satu saat yang dimana mereka tidak memakai pengaman. Selly merasa yakin jika andrelah ayah dari janin yang dikandungnya. Namun ternyata Andre mengingkarinya. Andre merasa bahwa Selly tidak hanya berhubungan dengannya saja. Bisa jadi itu salah satu dari mereka.

“Atau jangan-jangan itu anak Syarif,” tebak Andre tanpa dosa.

“Jangan sembarangan. Semoga ini anaknya Pak Syarif. Tapi dia sama sekali belum pernah menyentuhku,” jawab Selly emosi.

Pertengkaran mereka terus terjadi. Selly tak mau kalah hingga akhirnya Andre menyerah. Andre bersedia bertanggung jawab tapi dia minta waktu untuk berbicara dengan orang tuanya. Dia bahkan membawa pergi sepeda motor yang dipinjam Selly dari Syarif. Alasannya miliknya sedang diperbaiki di bengkel. Dia berjanji untuk selalu siap antar jemput Selly bekerja. Namun kepergian Andre sore itu adalah kali terakhir Selly melihatnya.

Pagi berikutnya Andre tidak menjemputnya untuk bekerja. Nomor teleponnya juga tidak bisa dihubungi. Selly terpaksa naik angkutan umum. Ketika sampai pagi berikutnya Andre masih menghilang, Selly akhirnya ikut menghilang. Dia tidak berani bertemu dengan Syarif, apalagi dengan Sekar.

Jika dia pulang ke rumah ibunya, orang-orang pasti akan mudah menemukannya. Ibunya juga pasti akan bertanya-tanya. Dia tidak berani menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi.

Sepekan di rumah Lia Selly mulai berpikir untuk menggugurkan kandungannya. Namun dia masih berharap Andre segera muncul. Jadi keputusan itu masih ditundanya. Pada hari kesepuluh dia mulai merasa tidak enak pada Lia. Walaupun Lia tidak keberatan, tetapi Selly tetap merasa tidak enak terlalu lama menumpang.

Akhirnya Selly memutuskan meminta bantuan pada Syarif. Entah bagaimana dia mengatakannya, namun sepertinya itu pilihan yang terbaik daripada terus kucing-kucingan seperti ini. Selly tahu hari ini adalah jadwal Syarif keliling. Selly segera pergi ke salah satu rumah makan dan menghubungi Syarif pada jam makan siang.

- Pak, bisa ketemu kan? Saya tunggu di Gandem Marem, ya?

Selly mengirim pesan di gawainya. Disebutkannya nama rumah makan itu karena dia tahu Syarif sering makan siang di sana. Namun satu hal yang tidak sesuai dengan perkiraan Selly. Hari itu ternyata Syarif pergi keliling bersama istrinya. Mereka sudah berada di rumah makan lain dan saat ini sedang bersantap siang bersama.

Syarif sedang asyik menikmati makanan favoritnya ketika tanda pemberitahuan pesan masuk berbunyi. Telepon selulernya diletakan. Sekar reflek menyodorkan telepon seluler tersebut tanpa melihat pesan dari siapa.

“Bukain aja, tolong, Bu. Tanganku kotor, nih,” pinta Syarif.

Sekar yang memang sudah selesai segera membuka pesan itu. Dia sedikit kaget melihat nama yang terpampang di sana. Membaca pesan yang tertulis membuat Sekar sedikit mengernyitkan dahi. Pesan yang cukup membuat Sekar merasa sedikit panas. Namun Sekar masih bisa mengendalikan diri.

“Dari siapa?” tanya Syarif ketika Sekar tak juga bercerita tentang pesan yang dibacanya.

Sekar tidak menjawab. Dia hanya menunjukkan layar telepon persis ke muka Syarif. Melihat pesan di layar ponselnya Syarif tersedak lalu terbatuk-batuk. Sekar tertawa walau sebenarnya merasa sengit. Namun diambilkan juga suaminya air minum untuk mengurangi batuknya.

Setelah beberapa saat, batuknya Syarif baru reda. Sekar tidak berkata apa-apa dan hanya menunggu saja.

“Terserah Ibu mau dijawab apa.” Syarif akhirnya berkata.

Sekar tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Namun dia sangat bersyukur karena Allah masih sayang padanya dan menjaga suaminya tersebut sehingga peristiwa ini tidak terjadi tanpa sepengetahuannya. Jika hal itu terjadi, Sekar berpikir Syarif bisa jadi akan menemui perempuan itu. Akhirnya dia menulis dan menunjukkannya pada suaminya.

- Jika ada perlu, silakan datang ke kantor nanti sore.

Syarif mengangguk setuju. Lalu Sekar segera mengirim pesan itu. Tak lama pesan balasan masuk.

- Ih, Bapak kok, gitu sih.

Sekar membacanya dengan gemas. Langsung pesan itu dihapus tanpa ditunjukkan pada suaminya. Setelah itu telepon dimatikan agar percakapan tidak perlu diperpanjang. Dengan demikian mereka bisa melanjutkan makan siang dengan tenang.

--

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Momen yang tepat, hampir saja ... Terjadi lagi. Luar biasa seruuu kayak IC. Hehe, lanjut Bu Yuniar. Sehat dan sukses selalu

14 Mar
Balas

Padahal saya gk pernah nonton IC, hehehe...

14 Mar

Mantap mbak Yun,, Saya jadi ikutan kesel dengan Selly,,, Untung saya pake laptop, kalo ngetik dari hp, bisa lepas tuh tombol keypadnya... haha.... Keren pake banget's... Sukses selalu

14 Mar
Balas

Hahaha... Bisa aja Pak Burhan. Siap lanjutkan.

14 Mar

Masih tampak suka menggodanya si Selly. Cerita penuh hikmah dan pembelajaran. Harus hati-hati dengan yang namanya hubungan. Ditunggu kelanjutannya Bu Yuniar. Sehat dan sukses selalu. Salam literasi.

13 Mar
Balas

Masih mencoba mencari peluang, hehehe...

14 Mar

Wow, apa yang akan terjadi lagiiiii? Gemessshhh haha...

13 Mar
Balas

Memang Selly ngeselin dan bikin gemes, hahaha...

13 Mar

Mantap, mesti tegas

14 Mar
Balas

Wahhh ketahuan sama istrimain belakang pak Syarif

13 Mar
Balas

Hihihi, malu banget itu.

14 Mar

Selalu seru kisah syarif dan sekar. Sehat dan sukses selalu bu cantik

14 Mar
Balas

hiii greget sku dengan shally... sukses selalu bu Yuni

14 Mar
Balas

Keren Bu cerpennya, ditunggu kelanjutannya, sukses selalu untuk Ibu

14 Mar
Balas

Ih bapak kok gitu dih ! .... Keren banget Bun. Semoga sehat selalu

14 Mar
Balas

Mantap literasinya

13 Mar
Balas

Sudah dilike & follow

13 Mar
Balas

Siap Bapak. Terima kasih banyak. Siap follow kembali.

13 Mar

Ketahuan pak Syarif. Semakin menarik. SuksesBu.

13 Mar
Balas

Apes, deh.

14 Mar

Ditunggu lanjutannya bunda, keren banget lo ceritanya.

14 Mar
Balas

Selly...kena batunya

13 Mar
Balas

Hihihi, iya...

14 Mar

Bagaimana kelanjutannya? Kita tunggu besok. Moga gurusiana mau dibuka dengan lancar. Hehe. Mantap ceritanya.

13 Mar
Balas

Aamiin... Semoga lancar tiap hari jadi Bu Umi bisa nulis tiap hari.

14 Mar

hahaha...

14 Mar

Gemes. Ceritanya semakin seru. Sukses Bu.

14 Mar
Balas

Geregetan ta, Bu. Pengen diapain gitu.

14 Mar

Keren banget ceritanya bu. Bolehkan saya tunggu kelanjutan ceritanya ?. Hehehee Sukses selalu dan salam literasi.

14 Mar
Balas

Ceritanya makin menarik. Ingin tahu kelanjutan sikap Pak Syarif nih. Sukses selalu ya bu

13 Mar
Balas

Syarif ini lemah kalau di depan wanita. Jd gampang digodain. Kayaknya perlu diikat kencang, hehehe...

14 Mar

Keren bunda. Ditunggu kelanjutannya.

13 Mar
Balas

Terima kasih banyak Bunda.

13 Mar

Tepat nih sikap Sekar dan Syarif. Menghindari yg tidak diinginkan. Lanjuttt, Bu Juni. Salam sukses.

14 Mar
Balas

dikirain pak syarif ya padahal.....

13 Mar
Balas

Sudah kepedean, hahaha...

13 Mar

Cakep ceritanya Bunda, memang bagus dihapus, klo sampai sang suami tahu bisa berabe, salam sukses selalu

13 Mar
Balas

Betul Pak. Nggak penting tp ngeselin.

14 Mar

Syarif ya...rasain lo ketshuan ama bini..Keren bunda ceritanya.Lanjuut

13 Mar
Balas

Hihihi, apes ya, Bu.

14 Mar

Kisah yang rumit ya bunda. Aku ikut gemes. Sukses untuk karya-karya bunda

14 Mar
Balas

keren pokokmen...selalu membuat penasaran ...sukses selalu bunda Yuniar...

13 Mar
Balas

Terima kasih Bu Yuni. Salam sukses kembali.

14 Mar

Luar biasa keren Bun Yuniar..salam literasi

15 Mar
Balas



search

New Post