Posesif Over Protektif
#tantanganharike349
#tantangangurusiana
--
Walaupun merasa senang dengan panggilan untuk mengikuti diklat di Balai Diklat Keagamaan, aku merasa galau juga untuk berangkat. Aku punya bayi usia tujuh bulan yang sayang jika kutinggalkan selama sepuluh hari tanpa ASI. Tabungan ASI paling tidak hanya cukup untuk tiga hari, sementara ibukota propinsi cukup jauh dari kotaku. Akhirnya kuputuskan untuk membawa serta anak pertamaku itu dengan didampingi oleh Ibu. Suamiku sudah mendapatkan kamar di rumah dekat Balai Diklat untuk menginap Ibu dan bayiku.
Kamarku di Balai Diklat untuk bertiga lengkap dengan kamar mandi di dalam. Senang sekali berkenalan dengan kawan sekamarku. Mereka ramah dan seru. Yang satu seorang wanita muda yang cantik dan belum menikah bernama Astri. Sedang yang satunya wanita menawan yang sebaya denganku, sudah menikah dengan dua anak bernama Meymey. Namun kala malam tiba, Astri harus tidur sendiri di kamar. Selepas kegiatan jam sembilan malam, aku kembali ke kamar kos bersama bayiku. Sedangkan Bu Meymey dijemput suaminya untuk menginap di hotel.
Sebenarnya ketika mengikuti diklat kami tidak boleh pulang. Namun untuk kasus sepertiku ada pengecualian. Untuk bu Meymey, beliau terpaksa melakukannya tanpa sepengetahuan panitia. Suaminya seorang posesif yang over protektif. Beliau selalu cemburu jika istrinya tidak dalam pengawasannya. Pernah dalam salah satu sesi, suaminya menelepon. Kebetulan widyaiswara yang mengisi materi adalah laki-laki. Suara baritone beliau tertangkap ke dalam telepon. Aku yang duduk di samping Bu Meymey mendengar suaminya membentak, “Itu siapa? Kok ada suara laki-laki,” yang langsung disambut penjelasan panjang dari istrinya. Namun dia masih marah-marah. Akhirnya aku dekatkan kepalaku di telepon Bu Meymey sambil berbicara sedikit keras. “Itu suara dosen, Pak. Kita lagi di kelas,” kataku yang disambut lirikan kawan-kawan lain.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah... susah juga jika setiap diklat nantinya suami Bu Meymey selalu ikut. Mantap dan penuh hikmah pentigrafnya Bu Yuniar. Sehat dan sukses selalu. Salam literasi.
Hahaha... paling parah kalau ikut ngajar, Bu.
Saking sayangnya tuuhhh, sampe ga nyadar istrinya lg sekolah hihi...
tapi kan ngrepotin juga, Bu, hehehe... Jadi sebenarnya cinta atau tidak sih?
Hi hi hi ada senang ada enggaknya kalau seperti itu sifat suami. keren Bu Cantik. Sehat dan sukses selalu
Lebih banyak repotnya, hehehe... Salam sukses kembali, Bu.
aduh suaminya terlalu protektif atau pencemburu itu... keren dan sukses selalu
Malah jadi ngeri, Bu. Gk bebas kemana2.
Waduh.... Sebegitunya ya Bu. Semoga Bu Meymey kuat dan sabar selalu. Salam sukses
Berat, Bu...
Kasihan Bu Meymey, keren Bu pentigrafnya, sukses selalu untuk Ibu
Heran dan kasihan, hehehe... Terima kasih apresiasinya, Pak. Salam sukses kembali.
Hadew, yang sabar ya ibu.
Harus nyetok banyak ya, Pak, hehehe...
Wah, kalau terlalu over protektif seperti itu, bingung juga ya, Bu. Salam sukses selalu.
Aduh.. yang sabar ya bu Memey.. Keren pentigrafnya Bun. Sukses selalu Bun.
Harus ekstra sabar jadi Bu Meymey ya Bu.
Over protec.....smoga bu memey sll sabar
Bu Meymey nya akhirnya melarikan diri Jeng, hahaha...
Wah, dengan kata lain cemburuan. Hehehe
Terlalu itu. Harusnya kasih kepercayaan ke istri. He he he kok ikutan . Keren Bu ceritanya mantap.
Ikut gemes, kan, hahaha...
Hehehe. Keren banget ibu pentigrafnya. Sukses selalu dan salam literasi.
Terima kasih Pak Rusman.
Hehehe.....saya ikut geli ketika ibu ikut berbisik di telepon. Sukses selalu bun.
Saya klo ingat juga geli, Bu. Habus geregetan, hahaha...
Cemburu yang harus di jaga agar baik bukan rusak semua ya bun
Seneng merasa diperhatikan atau dilindungi. Tetapi kalau over yaa.. ribet juga yaa, Bu. Salam sukses, Bu Juni.
Ribet banget, Bu...
Semoga kegiatannya lancar
Aamiin...
Keren twistnya Bunda, hihi kasian Bu meymey, suaminya suruh Diklat aja sekalian hehe, salam sukses selalu
Kayaknya harus begitu, Pak Cahyo.
Wahh suami Bu Meymey sayang banget ya. Tapi sayang, Bu Meymey jadi nggak enak hati. Sukses selalu ya Bu. Salam sehat.
s aking sayangnya tuuhhh, sampe ga nyadar istrinya lg sekolah hihi...
Takut hilang, hihihi...
Kasihan bu Mey Mey ya bund.
Iya, Pak. Terpenjara rasanya.
Ternyata sulit juga memiliki suami yang posesif over protektif . Harus minum jamu sabar dan ngalah. Sudah jodohnya tidak apa-apa. Selalu siap grak komandan. Sukses untuk bunda
Hahaha... Jamunya mahal itu, Bu. Salam sukses kembali.
bikin ketawa lebar nih bunda...kayaknya cerita pengalaman sendiri ya...he..he
hahaha... Iya. Saya si aku.
Bu Meymey kasihan mau tambah ilmu dan banyak teman terlalu disayang dan bahkan menjadi cemburu. Bisa menghambat karier istri itu. Repot juga kalau seperti itu ya mbak.
Betul banget.
Mantul pentigrafnya bunda. Sukses slalu
Ulasannya keren bu. Kasihan bu meymey lakinya berlebihan, Semoga sehat dan sukses selalu