Sudah Berlalu
#tantanganharike351
#tantangangurusiana
--
Nana terpaksa berpisah dengan bapaknya Rendi karena laki-laki itu memilih untuk bersama wanita lain. Bukannya Nana tidak mau dimadu. Sebagai wanita sederhana yang mungkin tidak terlalu solihah, Nana tahu bahwa poligami diperbolehkan secara agama. Namun Nurdin memang belum memenuhi syarat untuk melakukan itu sebenarnya. Secara ekonomi, mereka masih kembang kempis. Nurdin juga belum mampu bersikap adil. Ketika Nana meminta hak nafkahnya walaupun untuk kebutuhan Rendi, hanya dijawab Nurdin dengan amarah bahkan tak segan memukul, Nana mulai menyerah. Nurdin juga lebih suka berada di rumah istri mudanya. Oleh karena itu, Nana tak ragu segera mengurus gugatan cerainya.
Perpisahan yang sudah berlangsung lima tahun yang lalu itu sudah tidak menyisakan luka di hati Nana. Terlebih sekarang dia sudah menikah lagi dengan Pras, seorang lelaki yang walaupun masih bujang, bisa menerima dia dan Rendi. Nana juga sudah memiliki anak hasil pernikahannya dengan Pras. Rendi yang walaupun pendiam ternyata juga bisa menerima kehadiran bapak sambungnya itu.
Pada suatu hari sepulang sekolah, anak kelas lima SD itu tiba-tiba marah-marah. Baru saja masuk sudah berteriak memanggil ibunya. Nana tergopoh-gopoh mendatangi Rendi khawatir ada apa-apa. Setelah bertemu dengan ibunya, dengan muka masam, Rendi menyerahkan uang Rp50.000,00 kepada ibunya sambil berkata, “Nih, uang dari Nurdin. Tadi orangnya mencariku di sekolah terus kasih uang ini. Buat Mamak saja. Aku nanti minta uang sama Bapak saja.” Antara geli dan sedih Nana menerima uang itu. Walaupun Nana selalu mengajarinya untuk tetap menghormati bapak kandungnya, tetapi Rendi sepertinya masih dendam pada bapaknya itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Suara hati Rendy
Iya, Bu. dari sudut pandang anak-anak.
Rendi menjadi twist yang apik. Ujug-ujug! Bravo Bu Yuniar. Sukses selalu
Hihihi. Itulah mengapa disebut twist. Terima kasih, Pak. Salam sukses kembali.
Pentigrafnya bagus
Terima kasih, Bunda.
Itulah Rendy.. Anak yang masih polos,,, melihat kisah yang telah dia alami... keren menewen mbak, pentigrafnya nendang banget... Sukses selalu
Betul sekali, Pak. Dia bersikap sesuai apa yang dia lihat dan rasakan. Terima kasih apresiasinya, Pak.
Salah bapaknya sendiri itu Bu Yuniar. Rendi lebih sayang bapak sambungnya daripada bapak kandungnya. Sesal Nurdin pastinya di akhir. Cerita penuh hikmah dan pembelajaran. Barakallah. Sehat dan sukses selalu Bu Yuniar. Salam literasi.
Betul, Bun. Hanya mengejar kesenangan sesaat, kehilangan cinta anak kandungnya. Salam sukses kembali Bu Zulfa.
Lima tahun baru dtg lagi? Sungguh ayah yang ...
Terlalu... Hehehe...
Kekecewaan dan kepolosan anak-anak dalam kisah pentigraf... keren bu ceritanya
Betul, Bu.
mantap pentigrafnya... salam sukses selalu
Terima kasih, Bu. Salam sukses kembali.
Keren ceritanya Bu, sukses selalu untuk ibu
Terima kasih, Bu. Salam sukses kembali.
Keren pentigrafnya, sukses selalu untuk Ibu
Terima kasih apresiasinya, Bapak. Salam sukses kembali.
Semoga berjalan nya waktu Rendi mau menghormati bapak kandung nya
Kalau sudah dewasa nanti lebih legawa, Bu.
Keren pentigrafnya Bunda. Rendi yang memendam kekesalan. Sukses Bunda.
Terima kasih, Bunda Yessy.
Memang begitulah kenyataan hidup, ayah kandung suka melupakanknya saat sudah berpisah, semoga ayah sambung Rendy lebih bertangggung jawab,sabar dan sayang, sukses selalu bunda
Iya, Bu. Banyak di sekitar kita.
Anak yang sangat kecewa pada ayah kandungnya. Abai akan menimbulkan sesal. Keren
Keren pentigrafnya ibu cantik... Salam santun dan sukses selalu
Terima kasih banyak Bunda. Salam sukses kembali.
Twistnya keren banget bu. antul. Sukses Selalu dan salam literasi.
Terima kasih banyak apresiasinya, Pak Rusman. Salam sukses dan leterasi kembali.
Twistnya sungguh tak terduga. Keren Bu Yuniar.
Hehehe... Terima kasih Bunda.
Mungkin masih tersisa amarah yang tak bisa di artikan sendiri ya bun
Dia memahami keadaan dengan carsnya sendiri.
Luka anak lebih sulit hilangnya. Siip ... pentigrafnya, Bu Juni. Salam sukses.
Batul sekali, Bunda. Membekas hingga alam bawah sadar. Terima ksih apresiasinya. Salam sukses kembali.
Semoga apapun yang terjadi, jangan sampai anak membenci ayahnya
Suatu saat akan tiba waktunya si anak lebih legawa Pak.
Keren twistnya Bunda, sampai-sampai sama bapaknya pun memendam kesal, salam sukses selalu
Hahaha... Iya, je, Pak.
Rendi pasti sedihlah Bu. Suatu saat Rendi akan menerima keadaan ya.Sukses pentigrafnya ya Bu. Salam sehat.
Kalau sudah dewasa nanti lebih legawa
Kekecewaan dan kepolosan anak-anak dalam kisah pentigraf... keren bunda ceritanya , sehat n sukses sll nggih
Terima kasih apresiasinya, Bunda. Salam sukses kembali.
Duh duh duh Rendinya tdk terimwas ya bund...
Lukanya masih membekas, hehehe...
Oh Rendi. Keren pentigrafnya bunda. Sukses berkah
Terima kasih spresiasinya, Bu. Salam sukses kembali. Barakallah.
Pelajaran untuk kita semua dalam pentingnya menjaga perasaan seorang anak ..cerita menarik..sukses selalu
Iyes, betul sekali, Bu.
Wah, ternyata Rendi masih menyimpan amarah sama bapaknya sampai-sampai tidak mau memanggil "bapak". Keren pentigrafnya, Bun. Sukses selalu untuk Bunda Yuniar.
Iya. Dia sudah paham waktu bapak kandungnya menyia-nyiakan dia dan ibunya.
Rendi merasa sakit hati kepada bapaknya walau dikasih uang ia malah merasa tersakiti dan belum bisa menerima. Pentigraf yang bagus mbak tentang masalah kehidupan rumah tangga
Betul, Jeng. Rendi mikirnya, ah, wis telat, hehehe... Terima kasih apresiasinya.
Rendy masih marah sama bapaknya ya bunda. Sehat dan sukses buat bu Yuniar.
Iya, merasa diterlantarkan.