Yuniar Widati

Guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Magelang yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan. Sangat suka membaca dan masih terus belajar menulis. Cukup ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sudah Berlalu
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/258182991127765519/

Sudah Berlalu

#tantanganharike351

#tantangangurusiana

--

Nana terpaksa berpisah dengan bapaknya Rendi karena laki-laki itu memilih untuk bersama wanita lain. Bukannya Nana tidak mau dimadu. Sebagai wanita sederhana yang mungkin tidak terlalu solihah, Nana tahu bahwa poligami diperbolehkan secara agama. Namun Nurdin memang belum memenuhi syarat untuk melakukan itu sebenarnya. Secara ekonomi, mereka masih kembang kempis. Nurdin juga belum mampu bersikap adil. Ketika Nana meminta hak nafkahnya walaupun untuk kebutuhan Rendi, hanya dijawab Nurdin dengan amarah bahkan tak segan memukul, Nana mulai menyerah. Nurdin juga lebih suka berada di rumah istri mudanya. Oleh karena itu, Nana tak ragu segera mengurus gugatan cerainya.

Perpisahan yang sudah berlangsung lima tahun yang lalu itu sudah tidak menyisakan luka di hati Nana. Terlebih sekarang dia sudah menikah lagi dengan Pras, seorang lelaki yang walaupun masih bujang, bisa menerima dia dan Rendi. Nana juga sudah memiliki anak hasil pernikahannya dengan Pras. Rendi yang walaupun pendiam ternyata juga bisa menerima kehadiran bapak sambungnya itu.

Pada suatu hari sepulang sekolah, anak kelas lima SD itu tiba-tiba marah-marah. Baru saja masuk sudah berteriak memanggil ibunya. Nana tergopoh-gopoh mendatangi Rendi khawatir ada apa-apa. Setelah bertemu dengan ibunya, dengan muka masam, Rendi menyerahkan uang Rp50.000,00 kepada ibunya sambil berkata, “Nih, uang dari Nurdin. Tadi orangnya mencariku di sekolah terus kasih uang ini. Buat Mamak saja. Aku nanti minta uang sama Bapak saja.” Antara geli dan sedih Nana menerima uang itu. Walaupun Nana selalu mengajarinya untuk tetap menghormati bapak kandungnya, tetapi Rendi sepertinya masih dendam pada bapaknya itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Suara hati Rendy

27 Feb
Balas

Iya, Bu. dari sudut pandang anak-anak.

27 Feb

Rendi menjadi twist yang apik. Ujug-ujug! Bravo Bu Yuniar. Sukses selalu

27 Feb
Balas

Hihihi. Itulah mengapa disebut twist. Terima kasih, Pak. Salam sukses kembali.

27 Feb

Pentigrafnya bagus

26 Feb
Balas

Terima kasih, Bunda.

26 Feb

Itulah Rendy.. Anak yang masih polos,,, melihat kisah yang telah dia alami... keren menewen mbak, pentigrafnya nendang banget... Sukses selalu

27 Feb
Balas

Betul sekali, Pak. Dia bersikap sesuai apa yang dia lihat dan rasakan. Terima kasih apresiasinya, Pak.

27 Feb

Salah bapaknya sendiri itu Bu Yuniar. Rendi lebih sayang bapak sambungnya daripada bapak kandungnya. Sesal Nurdin pastinya di akhir. Cerita penuh hikmah dan pembelajaran. Barakallah. Sehat dan sukses selalu Bu Yuniar. Salam literasi.

26 Feb
Balas

Betul, Bun. Hanya mengejar kesenangan sesaat, kehilangan cinta anak kandungnya. Salam sukses kembali Bu Zulfa.

27 Feb

Lima tahun baru dtg lagi? Sungguh ayah yang ...

27 Feb
Balas

Terlalu... Hehehe...

27 Feb

Kekecewaan dan kepolosan anak-anak dalam kisah pentigraf... keren bu ceritanya

26 Feb
Balas

Betul, Bu.

27 Feb

mantap pentigrafnya... salam sukses selalu

27 Feb
Balas

Terima kasih, Bu. Salam sukses kembali.

27 Feb

Keren ceritanya Bu, sukses selalu untuk ibu

26 Feb
Balas

Terima kasih, Bu. Salam sukses kembali.

26 Feb

Keren pentigrafnya, sukses selalu untuk Ibu

27 Feb
Balas

Terima kasih apresiasinya, Bapak. Salam sukses kembali.

27 Feb

Semoga berjalan nya waktu Rendi mau menghormati bapak kandung nya

26 Feb
Balas

Kalau sudah dewasa nanti lebih legawa, Bu.

26 Feb

Keren pentigrafnya Bunda. Rendi yang memendam kekesalan. Sukses Bunda.

26 Feb
Balas

Terima kasih, Bunda Yessy.

26 Feb

Memang begitulah kenyataan hidup, ayah kandung suka melupakanknya saat sudah berpisah, semoga ayah sambung Rendy lebih bertangggung jawab,sabar dan sayang, sukses selalu bunda

27 Feb
Balas

Iya, Bu. Banyak di sekitar kita.

27 Feb

Anak yang sangat kecewa pada ayah kandungnya. Abai akan menimbulkan sesal. Keren

03 Mar
Balas

Keren pentigrafnya ibu cantik... Salam santun dan sukses selalu

27 Feb
Balas

Terima kasih banyak Bunda. Salam sukses kembali.

27 Feb

Twistnya keren banget bu. antul. Sukses Selalu dan salam literasi.

27 Feb
Balas

Terima kasih banyak apresiasinya, Pak Rusman. Salam sukses dan leterasi kembali.

27 Feb

Twistnya sungguh tak terduga. Keren Bu Yuniar.

26 Feb
Balas

Hehehe... Terima kasih Bunda.

26 Feb

Mungkin masih tersisa amarah yang tak bisa di artikan sendiri ya bun

26 Feb
Balas

Dia memahami keadaan dengan carsnya sendiri.

26 Feb

Luka anak lebih sulit hilangnya. Siip ... pentigrafnya, Bu Juni. Salam sukses.

27 Feb
Balas

Batul sekali, Bunda. Membekas hingga alam bawah sadar. Terima ksih apresiasinya. Salam sukses kembali.

27 Feb

Semoga apapun yang terjadi, jangan sampai anak membenci ayahnya

26 Feb
Balas

Suatu saat akan tiba waktunya si anak lebih legawa Pak.

27 Feb

Keren twistnya Bunda, sampai-sampai sama bapaknya pun memendam kesal, salam sukses selalu

26 Feb
Balas

Hahaha... Iya, je, Pak.

26 Feb

Rendi pasti sedihlah Bu. Suatu saat Rendi akan menerima keadaan ya.Sukses pentigrafnya ya Bu. Salam sehat.

26 Feb
Balas

Kalau sudah dewasa nanti lebih legawa

26 Feb

Kekecewaan dan kepolosan anak-anak dalam kisah pentigraf... keren bunda ceritanya , sehat n sukses sll nggih

27 Feb
Balas

Terima kasih apresiasinya, Bunda. Salam sukses kembali.

27 Feb

Duh duh duh Rendinya tdk terimwas ya bund...

26 Feb
Balas

Lukanya masih membekas, hehehe...

26 Feb

Oh Rendi. Keren pentigrafnya bunda. Sukses berkah

27 Feb
Balas

Terima kasih spresiasinya, Bu. Salam sukses kembali. Barakallah.

27 Feb

Pelajaran untuk kita semua dalam pentingnya menjaga perasaan seorang anak ..cerita menarik..sukses selalu

27 Feb
Balas

Iyes, betul sekali, Bu.

27 Feb

Wah, ternyata Rendi masih menyimpan amarah sama bapaknya sampai-sampai tidak mau memanggil "bapak". Keren pentigrafnya, Bun. Sukses selalu untuk Bunda Yuniar.

26 Feb
Balas

Iya. Dia sudah paham waktu bapak kandungnya menyia-nyiakan dia dan ibunya.

26 Feb

Rendi merasa sakit hati kepada bapaknya walau dikasih uang ia malah merasa tersakiti dan belum bisa menerima. Pentigraf yang bagus mbak tentang masalah kehidupan rumah tangga

27 Feb
Balas

Betul, Jeng. Rendi mikirnya, ah, wis telat, hehehe... Terima kasih apresiasinya.

27 Feb

Rendy masih marah sama bapaknya ya bunda. Sehat dan sukses buat bu Yuniar.

26 Feb
Balas

Iya, merasa diterlantarkan.

26 Feb



search

New Post