Yuniar Widati

Guru Bahasa Inggris MTs Negeri 3 Magelang yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan. Sangat suka membaca dan masih terus belajar menulis. Cukup ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tegar (2)
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/830984568738746313/

Tegar (2)

#tantanganharike287

#tantangangurusiana

--

Elia dikenalkan oleh kakaknya Faiz yang satu kantor dengannya. Barangkali Mbak Indahlah yang sebenarnya ingin agar Elia menikah dengan Faiz. Sebagai anak baik-baik yang tidak banyak neko-neko, Elia tentu calon menantu idaman. Awalnya Faiz tidak terlalu antusias ketika dikenalkan. Mungkin Elia bukan wanita idaman baginya. Akan tetapi karena rasa sungkan pada kakaknya membuat dia akhirnya terlihat berubah sikap.

Sebenarnya Elia tidak risau dengan julukan perawan tua yang disematkan kepadanya.

Elia yang sudah berusia dua puluh sembilan tahun hanya merasa kasihan pada ibunya ketika banyak pertanyaan tentangnya yang masih belum menikah. Anak-anak zaman sekarang belum genap dua puluh tahun sudah banyak yang sudah punya anak. Oleh karena itu ketika Faiz akhirnya memintanya untuk menikah dengannya, Elia menerimanya. Faiz terlihat sopan dan tampak seperti laki-laki baik-baik ketika beberapa kali datang untuk melakukan pendekatan. Dia juga sudah memiliki pekerjaan yang mapan. Apalagi Mbak Indah kakaknya adalah salah seorang guru senior yang hebat di sekolahnya. Oleh karena itu Elia merasa Faiz merupakan pilihan yang baik.

Setelah menikah, beberapa kali Elia menemukan foto-foto Faiz dengan mantan pacarnya sebelum menikah dengannya. Bukan hanya satu orang, tetapi lebih dari tiga orang. Faiz sepertinya belum sempat menyingkirkan foto-foto itu. Satu hal yang Elia pahami, mantan-mantan suaminya adalah wanita-wanita yang cantik dan terlihat sangat modis. Beda jauh dengan Elia, seorang guru yang sederhana.

“Ini namanya Jenny. Penyanyi dangdut dan wedding singer kondang. Memang cantik dan Faiz ingin menikah dengannya. Tapi aku sama Ibu nggak setuju, Dek. Ngeri gaya hidupnya,” kata Mbak Indah ketika Elia menemukan satu foto lagi.

“Tetapi memang cantik banget Mbak. Kelihatan seksi,” jawab Elia sambil meringis.

“Ya seksi, lha wong pusarnya kelihatan begitu, kok.” Mbak Indah tertawa.

Elia ikut tertawa. Walaupun geli, dia menjadi tidak percaya diri melihat Jenny. Sedikit rasa khawatir terbersit di pikirannya. Apakah Faiz tidak kecewa melihatnya sebagai istri jika dibandingkan dengan mantannya itu. Akan tetapi segera diusirnya pikiran tersebut agar hatinya menjadi tenang.

Namun ketenangan itu tidak bertahan lama. Ketika dia terlambat datang bulan dan memeriksakan dirinya di bidan terdekat, Faiz terlihat tidak senang menerima berita bahwa dia positif hamil. Tidak seperti pengantin baru lainnya yang merasa bahagia dengan hadirnya buah hati, hubungan mereka malah memburuk setelah Elia hamil itu.

Faiz sering marah-marah tanpa sebab dan sering tidak pulang. Alasannya dia harus mengawasi karyawan yang shift malam. Setelah sampai rumah dia langsung tidur dan bangun tidur pergi lagi. Ketika Elia terbaring sakit karena efek kehamilannya yang membuatnya tidak bisa makan, Faiz tidak ada di sampingnya. Gendis yang merawatnya di rumah dengan telaten.

Ketika akhirnya Elia punya kesempatan untuk berbicara berdua, dia menanyakan mengapa Faiz berubah dan marah kepadanya.

“Kamu sungguh-sungguh tidak merasa bersalah?” katanya sinis.

“Apa salahku? Mengapa setelah semua yang kamu lakukan tiba-tiba ini jadi salahku?” tanya Elia.

“Heh, nggak usah sok merasa jadi pihak yang terzalimi,” kata Faiz sambil mendengus.

“Bilang saja apa salahku. Aku akan minta maaf jika ini memang salahku.”

“Baik. Katakan sejujurnya. Anak siapa yang ada dalam kandunganmu itu?” tanya Faiz yang membuat Elia merasa bagai disambar petir.

“Tentu saja anakmu!” jawab Elia cepat.

“Omong kosong. Pernikahan kita belum genap sebulan ketika bidan mengatakan usia kandunganmu sudah satu bulan,” kata Faiz dengan nada tinggi.

“Ya Allah. Perhitungan bidan memang begitu. Ketika aku sudah terlambat satu pekan, mereka akan mengatakan usia kandungan sudah satu bulan. Namanya saja perkiraan,” jawab Elia.

Elia merasa marah luar biasa mendengar tuduhan Faiz. Kalimat keji yang diucapkan suaminya itu bahkan tidak pernah terpikir olehnya sedikit pun. Elia tidak pernah dekat dengan laki-laki lain sebelum akhirnya menikah dengan Faiz. Dia sangat menjaga diri dan kehormatannya. Memang pada hari pernikahannya Elia sedang dalam masa subur. Dia baru beberapa hari selesai datang bulan.

“Nggak usah berlagak sok pintar!” balas Faiz.

“Kamu adalah satu-satunya orang yang tahu bahwa aku masih perawan. Mana bisa aku masih masih perawan tetapi sudah hamil?” jawab Elia yang membuat Faiz kehilangan kata-kata.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap cerpennya. Sukses dan sehat selalu Bu, salam literasi

25 Dec
Balas

Terima kasih apresiasinya, Pak. salam literasi kembali.

25 Dec

Keren pisan buk Yuni. Jangankan emak2, sayapun jadi ikutan kesal dengan sosok suami seperti Faiz.. ;) Sukses selalu

25 Dec
Balas

Hidup Bapak-bapak, hehehe... Walaupun hanya satu dari seribu, selalu ada orang ngeselin seperti itu Pak. Terima kasih apresiasinya. Salam sukses kembali.

25 Dec

Kasihan Elia dituduh yang bukan-bukan sama suami sendiri. Nanti Faiz juga yang akan mendapatkan peringatan dari Tuhan. Laki-laki terkadang memang ada yang tipis perasaan ya Bu Yuniar. Penuh hikmah. Sehat dan sukses selalu Bu Yuniar. Salam literasi.

24 Dec
Balas

Sepertinya karena memang dasarnya kurang suka, jadi nyari-nyari alasan saja Bu. Apalagi agak tipis imannya. Terima kasih apresiasinya. Salam sehat dan sukses kembali Bu Zulfa.

24 Dec

Kisahnya menarik, membuat banyak tanya, Bu. Sukses selalu.

24 Dec
Balas

Terima kasih Pak Rasyid. Salam sukses kembali.

24 Dec

Keren bu... Sukses selalu

25 Dec
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu. Salam sukses kembali.

25 Dec

Waduh....perang logika? Kurang sekali pengetahuanmu Faiz

29 Dec
Balas

Faiz nih mau neko-neko. Hati hati Elia. sehat dan sukses selalu bucantik

25 Dec
Balas

Alasan saja untuk meninggalkan Elia mungkin Bu. Salam sehat dan sukses kembali Bu Elvina.

25 Dec

keren bu.... sukses selalu

25 Dec
Balas

Terima kasih Bu. Salam sukses kembali.

25 Dec

Keren Bu cerpennya, sukses selalu untuk Ibu

24 Dec
Balas

Terima kasih Pak Sunindio. Salam sukses kembali.

24 Dec

Dasar Faiz tak berperasaan. Masa iyabgadis yang perawan bisa hamil? Keren Bun ceritanya. Penasaran kisah lanjutannya. Sukses selalu Bun

24 Dec
Balas

Nah, itu dia. Memang aneh si Faiz. Siap lanjutkan Bu. Terima kasih apresiasi dan dukungannya.

25 Dec

Cerpen yang keren banget Bu Yuniar. Sukses selalu dan salam literasi

25 Dec
Balas

Terima ksih sekali, Bapak. Salam sukses dan salam literasi kembali.

25 Dec

Baper bacanya bucan, keren ceritanya.... salam silaturahmi

24 Dec
Balas

Aduh, saya juga sudah baper duluan Bunda, hihihi... Terima kasih apresiasinya...

25 Dec

Wah wah... Tuduhan Faiz sangat keji. Akhirnya dia nggak bisa ngomong lagi...

24 Dec
Balas

Cari-cari alasan saja itu si Faiz Bu Umi. Langsung mak jleb.

24 Dec

Kasihan istrinya... Masa iya masih perawan bisa hamil duluan.... Dasar nyari alasan saja... Jadi ikutan gregetan saya ibu cantik.. Keren kisahnya.. Menarik... Sukses selalu buat ibu cantik.. Salam santun

24 Dec
Balas

Ah, Faiz cuma cari-cari alasan saja kali, Bu. Dasarnya memang tidak terlalu sayang sama istrinya.

24 Dec

Kasian Elia. Kenapa sih Faiz. Ayo syukuri apa yang ada sudah diberikan oleh Allah. Eh kok jadi larut dalam cerita yang super keren. Sukses Bu Yuni

26 Dec
Balas

Wow...mantap jadi baper bun...

24 Dec
Balas

Hihihi... Jangan lama-lama bapernya ya, Bun...

24 Dec

sangat menarik banget ibu. Sukses selalu dan salam literasi

25 Dec
Balas

Terima kasih Pak Rusman. Salam sukses kembali.

25 Dec

Baper saya Bu bacanya...kasian sama Elia..salam sukses selalu Bu

24 Dec
Balas

Saya sudah baper duluan Bu Erida, hehehe... Semoga Elia kuat. Salam sukses kembali...

25 Dec

Menarik kisahnya, Bu. Lanjut... Salam sukses.

25 Dec
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Cicik. Salam sukses kembali.

25 Dec

Aduh Ella hamil oleh siapa?

24 Dec
Balas

Oleh suaminya lah, Bu, hehehe... Suaminya aja yang neko-neko.

25 Dec

Konfliknya bikin geregetan, resolusinya bikin mak jleb. Bagus jeng. Selalu ada ide huat berkarya. Sukses ya

25 Dec
Balas

Rasanya kalau ketemu Faiz mau dikruwes-kruwes ya, Bundhe, hehehe...

25 Dec

Opss. Si Faiz cari perkara itu, yang mungkin untuk menutupi kekurangannya. Sukses selalu ya Bu. Sukses selalu.

24 Dec
Balas

Bisa jadi begitu, Bu Anni... Salam sukses kembali.

25 Dec

Konflik yang menguras rasa hati. Keren bunda Yuniar Widati. Salam literasi

24 Dec
Balas

Terima kasih apresiasinya Bu Ririn. Salam literasi kembali.

24 Dec

Ketegaran seorang istri dalam menghadapi masalah, meski masalah dari suaminya sendiri. Menarik ceritanya bu..salam literasi

25 Dec
Balas

betul sekali Bapak. Orang yang seharusnya paling mendukungnya justru malah yang menyakitinya.

25 Dec

Cerpen menarik bun..sukses dengan karyanya

24 Dec
Balas

Terima kasih Bu Lia

25 Dec

Cerita yang menarik bunda. Sukses slalu

25 Dec
Balas

Terima kasih apresiasinya Bunda. Salam sukses kembali.

25 Dec



search

New Post