Macam-macam desain pembelajaran (55)
Ada beberapa komponen yang mempengaruhi perancangan dan pengembangan dalam mendesain pembelajaran yang dibuat oleh guru yaitu guru harus mempertimbangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki peserta didik idealnya ada preetes sebelum pembelajaran dimulai, atau adanya asesmen diagnostik jika melihat kurikulum 2022, menganalisis kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, menerapkannya dalam tujuan pembelajaran, menganalisis materi pembelajaran yang digunakan, menganalisis aktivitas pembelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian pembelajaran.
Proses mendesain pembelajaran terdapat tiga tahap, yaitu merancang dan mengembangkan sistem pembelajaran, menerapkan desain sistem pembelajaran dan ketiga mengevaluasi pembelajaran. Menurut Gustafson dan Branch (2002) model desain sistem pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu; 1) Classrooms oriented model, 2) Product oriented model, 3) System oriented model (Sujarwo, 2022).
Model pertama adalah model desain sistem pembelajaran yang diaplikasikan di dalam kelas, tugas guru memilih materi pelajaran yang tepat, merencanakan strategi pembelajaran, menyampaikan isi/materi pelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar. Model desain sistem pembelajaran kedua adalah model untuk menciptakan produk dan program pembelajaran. Model ketiga adalah model desain sistem pembelajaran yang ditujukan untuk merancang program dan desain sistem pembelajaran dengan skala besar, seperti keseluruhan mata pelajaran atau kurikulum, aplikasi model desain model ini memerlukan dukungan sumber daya besar dan tenaga ahli yang berpengalaman (ibid.,et.al).
Dalam mendesain pembelajaran terdapat bermacam-macam model diataranya yaitu pertama model Dick and Carey, model yang dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem terhadap komponen-komponen dasar desain pembelajaran yang meliputi 1. mengidentifikasi tujuan pembelajaran. 2. melakukan analisis instruksional/pembelajaran. 3. menganalisis karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran. 4. merumuskan tujuan pembelajaran khusus. 5. mengembangkan instrumen penilaian. 6. mengembangkan strategi pembelajaran. 7. mengembangkan dan memilih bahan ajar. 8. merancang dan mengembangkan evaluasi formatif. 9. melakukan revisi terhadap program pembelajaran. 10.merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif
Model kedua yaitu model Kemp Menurut Morisson, Ross, dan Kemp (2004), penerapan model ini akan membantu guru merancang program atau kegiatan pembelajaran dengan memahami kerangka teori dan menerapkan teori tersebut dalam aktivitas pembelajaran agar efektif dan efisien, dengan cara a) menentukan tujuan dan daftar topik, b) menganalisis karakteristik peserta didik, c) menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai d) menentukan isi materi pelajar yang dapat mendukung tiap tujuan; e) mengembangkan penilaian awal untuk menentukan latar belakang peserta didik dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik; f) memilih aktivitas dan sumber pembelajaran yang menyenangkan g) mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang h) mengevaluasi pembelajaran peserta didik, evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Model ketiga adalah model ADDIE yaitu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih generik yaitu model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an 13 yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda, yang berfungsi sebagai pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif. Model ini mempunyai lima tahap pengembangan yaitu analysis (analisa), design (disain/perancangan), development (pengembangan), d) implementation (implementasi/eksekusi), e) evaluation (evaluasi/umpan balik).
. Model keempat yaitu Model Hanafin and Peck Model Hannafin, model ini terdiri daripada tiga fase, yaitu fase analisis kebutuhan, fase desain dan fase pengembangan atau implementasi, dalam model ini, penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam setiap fase, model ini adalah model desain pembelajaran berorientasi produk. Kelima yaitu model Model Isman Pembelajaran, yaitu disain pembelajaran yang mempunyai lima tahap : 1. input (identifikasi kebutuhan, isi, tujuan, metode, materi dan media), 2. proses (protootipe 16 test, disain ulang pembelajaran, kegiatan pembelajaran), 3. output (testing dan analisis hasil), 4). umpan balik, 5. Pembelajaran (ibid.,et.al).
Desain pembelajaran ini idealnya guru kembangkan dan buat sebelum merencanakan pembelajaran, artinya guru sudah mempunyai gambaran akan seperti apa RPP yang dirancang mulai dari awal sampai akhir pembelajaran yaitu penilaian/evaluasi. Guru dapat mendesain pembelajaran sesuai kebutuhannya artinya guru dapat memilih salah satu desain di atas atau menggabungkannya dengan memilah milih mana yang sesuai dan tidak untuk diterapkan dalam pembelajaran.
Sujarwo, 2022 .DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN. sujarwo@uny,ac,id PLS FIP UNY .
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304795/penelitian/Desain+Pembelajaran-pekerti.pdf
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar