BUKAN BUAH KUINI

#Harike343

Tidak ada siapa-siapa di sekitar rumahku. Saat, ku dekati ada 2 kardus mie instan tergeletak tepat di teras. "Punya siapa ini", tanyaku dalam hati. Lho, di antara kardus yang tidak tertutup rapat terlihat isinya. Ternyata isinya buah kuini. Lama mencari asal muasal buah harum ini, aku memutuskan membawanya masuk ke dalam rumah. Pada ibu ku katakan ada kiriman buah-buahan dari kampung. Yakin dan bangga aku menunjuk 2 kotak berisi buah kuini. Saat itu, ibu menanyakan "siapa yang membawanya ke mari"? heran, masak tidak ada pesan apapun, tambah ibu yang semakin penasaran.

Satu jam kemudian seorang anak berumur 12 tahun mendatangi rumahku. Ibu yang menyambutnya. Anak itu menanyakan pada ibu apakah melihat 2 kardus berisi kuini. Anak pemulung itu juga menjelaskan bahwa kuini-kuini itu sengaja ia pilih dan ia kumpulkan untuk dibawa pulang ke rumahnya. Saat sedang melewati rumah ibu tiba-tiba perutnya terasa sakit. Bergegas ia tinggalkan buah kuini dan pergi mencari toilet umum. Kini ibu mengerti kisah buah kuini. Ibu meminta maaf atas kesalahpahaman anaknya pada si pemulung cilik itu. Segera saja 2 buah kotak kuini dikembalikan ibu. Dari balik pintu aku mengamati semuanya. Ibu menasehatiku, untuk berani menyelesaikan masalah. Masalah itu untuk dicari solusinya, jangan takut, jangan lari. Selesaikan, hadapi.

Karimun, 27 Maret 2021