HARUSKAH AKU MINTA MAAF?

#Harike338

Semoga Allah meridai. Ini kata kunci yang harus kita ingat. Selagi masih diberi umur berbuat baiklah. Kata penguat ini pula saya berikan kepada siswa saya H- 3 menjelang ujian madrasah tahun 2021. Belajar fokus, belajar lebih semangat serta belajar cerdas. Fokus pada satu tekad akan mempersembahkan hasil belajar terbaik kepada orang tua khususnya. Semua ini akan menjadi mudah terwujud jika tiap anak memiliki disiplin dan komitmen yang tinggi. Yakni, apa yang diimpikan diupayakan untuk diwujudkan. Semua tergantung lingkungan terdekat si anak.

Di rumah, saya membiasakan berkata maaf jika melakukan kesalahan. Contohnya, "abang ya yang mengambil uang ibu"? tanya saya pada si kecil. "Kan, ibu sendiri tadi yang menyimpan di dompet, masak lupa", jawab si abang. Nah, si kecil jadi mengerti siapa pun jika terbukti berbuat salah baiknya minta maaf. Momen penting yang akan dihadapi siswa Madrasah Aliyah Kelas XII adalah Ujian Madrasah Berbasis Komputer. Persiapan belajar telah terpenuhi. Ada satu momen yang tak kalah penting dan menentukan kesuksesan mereka. Momen ini adalah momen mengharukan, siswa menemui kedua orang tuanya, mohon ampun dan maaf akan dosa yang telah mereka perbuat. Mungkin pernah membantah perkataan ibu. Berbohong, berkata kasar atau melakukan perbuatan tidak pantas lainnya.

Sesi minta maaf dan mohon doa restu menjadi hal mudah bagi siswa jika di dalam keluarganya terbiasa dengan budaya maaf. Berbeda halnya jika siswa dalam kesehariannya tidak pernah menemukan ini. Mereka bingung untuk memulai. Harus mulai dari mana? baiknya bicara apa? Kikuk tegang yang terpikirkan. Lebih parahnya lagi mereka mengaku geli dan gengsi katakan maaf. Ayo, siapa yang harus disalahkan? mau minta maaf saja koq repot.

Karimun. 21 Maret 2021