Cinta tak bertuan
Hadir mengalir dengan senyap
Membawa aroma indah memesona
Akal rasa memperbudak otak
Hingga bertanya pada diri sendiri
Apa yang terjadi padaku
Andai kau tahu gemuruh jiwa
Degup jantungku begitu dahsyat
Kembang kempis dadaku
Menahan gejolak rasa
Tak bisa kupaksa walau hatiku menjerit
Mungkinkah kau disana merasa yang sama
Seperti dinginku di malam ini
Mencoba bertahan di tengah ke semuan
Walau tersiksa melawan kenyataan
Kebisuan membungkam lisan tuk berucap
Hanya Binar mata wakili rasa yang tertahan
Sesungguhnya jiwa menangis membelah langit
Memecah laut biru membawa gelisah
Bisikan doa dalam butiran tasbih
Kusandarkan baik dan burukku padaMu
Pasrahkan padamu wahai pemangku cinta
Garis tanganku tergambar
Tidak bisa aku menentang
Trimakasih telah menganugerahkan rasa cinta
Biarlah rasa ini menjadi kenangan terindahku
Salam literasi
Bondowoso, 13092020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi. Puisi yg keren
trimakasih bunda