BELAJAR ASYIK MENARI DENGAN IRAKAS

Tantangan 365, hari ke-25

Aktivitas belajar secara umum sudah dialami sejak manusia dilahirkan ke muka bumi. Mulai dari lahir dan menghirup udara dan merasakan suhu dingin, tidak sehangat suhu di dalam perut ibu, maka si jabang bayi kebanyakan begitu lahir langsung menangis. Menggerakkan anggota badan, mulai jari-jari tangan, suara tangisan yang dilakukan dengan cara membuka mulut sambil memejamkan mata atau membuka mata, serta gerakan kaki yang seolah kedinginan tidak mau keluar dari perut ibunya.

Perilaku ini merupakan salah satu tahap awal, pembelajaran untuk menyesuaikan suhu antara di dalam perut ibu dan suhu di luar perut ibu. Sungguh Alloh SWT sangat sempurna menciptakan segala bentuk dan kondisi makhluk di bumi. Tahap berikutnya, setelah si bayi dibersihkan maka langsung didekatkan dengan susu ibu, supaya segera bisa belajar untuk minum asi. Belajar mengenali bau ibu yang selama ini mengandungnya. Berikutnya, belajar melihat dan merangsang bunyi-bunyian yang didengarnya. Begitu seterusnya hingga sampai bayi tersebut belajar, dan benar-benar melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Hingga mengetahui berbagai macam bidang ilmu di bangku sekolah.

Pembelajaran Seni Budaya kelas XI, tentang materi Kreativitas Tari termasuk salah satu bab yang mengasyikkan, karena mengasah daya kreatif siswa serta dikerjakan secara berkelompok. Tentunya di masa pandemic yang belu usai, tetap mematuhi prokes dengan ketat. Peserta didik belajar berekspresi seni melalui gerakan kreasi yang disusun secara sederhana menggunakan iringan musik. Bisa sambil para penari menyayikan lagu sesuai dengan tema tarianya. Adapun iringan yang digunakan adalah dari benda-benda bekas di sekitar, saya menyebutnya dengan Irakas atau iringan dari benda bekas.

Seperti: ember cat bekas, panci bekas, botol syrup kaca, galon air minum dan yang lainnya. Gerak-gerak yang dilakukan pada tari kreasi, merupakan hasil kreatifitas masing-masing siswa yang digabung di dalam kelompok. Untuk iringan musiknya dari benda bekas adalah berupa jenis alat musik perkusi atau cara membunyikannya dengan dipukul. Fungsi dari benda-benda yang disulap menjadi iringan tari adalah sebagai ketukan atau tempo dalam menari, sehingga akan lebih semarak dan unik jenis suaranya. Maka dalam penampilan tari kreasi, akan tercipta kreativitas yang menyatu antara gerak dan musiknya.

Saat pembelajarn berlangsung, masing-masing kelompok mempunyai kesempatan untuk menampilkan karya masing-masing. Tak pernah saya duga, setelah selesai semua kelompok menampilkan karya ternyata, ada satu kelompok yang tunjuk jari ingin maju menampilkan hasil latihan dari kelompoknya. Bermaksud menampilkan yang lebih maksimal, karena merasa penampilan diawal atau minggu kemarin masih belum maksimal, padahal saya mengamati sudah bagus untuk kategori pemula.

Setelah satu minggu berlatih lagi dengan kelompoknya, dan dirasa sudah mantap, ingin tampil dengan ekspresi sangat senang dan antusias. Sehingga menarik kelompok yang lain berlomba-lomba ingin menampilkan yang terbaik dan unik sesuai karakter karya masing-masing kelompok. Sungguh anak-anak yag luar biasa kreatif. Sebagai fasilitator saya sangat bangga dan tertantang untuk lebih bisa menggali kreativitas mereka. Tentunya dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Bagi penulis sangat emejing…anak-anak ku kalian sungguh luar biasa.

Istana ku, 25 Januari 2022