MENARI DAN BERMAIN

#89

Hari ini sudah lima anak yang fik mempersiapkan diri untuk mengisi acara peringatan Hari Tari Dunia. Begitu giatnya anak-anak berlatih, hingga kadang dalam seminggu minta latihan lebih dari satu kali. Saking semangatnya, ada yang meminta latihan tiap hari.

Bukan kenapa- kenapa, tapi juga pelatihnya yang agak mengkis dua. Hingga sudah dapat setengah tarian, dengan semangat meski puasa. Latihan tetap jalan, tiga kali pengulangan gerak mulai mereka nampak capai.

Saat sudah kecapaikan, saya menghentikan latihan sementara. Supaya tidak semakin lelah. Di hari berikutnya sengaja saya liburkan, karena supaya ada jeda. Ada yang mendaftar lagi hingga dua anak. Lima anak sudah hafal separuh tarian, ini datang personil baru.

Harus susun trik yang ampuh untuk mengatasi latihan berikutnya. Apalagi ini berteoatan dengan peringatan hari besar Isa Al Masih. Hari ini jatahnya latihan beberapa anak harus off dulu, karena sedang beribadah.

Tapi saya yakin dan optimis anak-anak seusia SD masih sangat mudah menghafal gerak. Berlatih gerak olah tubuh dan latihan ekspresi. Kadang latihan jadwal jam 09.00 wib, bocil-bocil datang setengah sembilan. Bahkan ada yang satu jam sebelumnya, sambil bermai dengan teman-temannya. Selayaknya anak-anak bertemua dengan solmednya, langsung heboh.

Berbeda dengan yang sudah berumur, tentunya beda yang ada di dalam angan-angannya. Apalagi emak-emak, belum di rumah masih di tempat kerja sudah membayangkan nanti sampai di rumah masak apa saja ya.

Laporan saya kerjakan setelah shalat isya' dan tarawih. Belum lagi kalau ada kegiatan kemasyarakatan, serangan kantuk yang mendera. Ya begitulah...