MENGAPA NAMA ANAK SEKARANG BEGITU SUSAH DI LAFALKAN

#78

Sejak kemarin malam kegiatan dan persiapan pendataan pendaftar Hari Tari Dunia belum selesai. Sejak di share link pendaftaran, panitia langsung eksekusi pendataan. Karena memang peserta lumayan membludak. Perkiraan tidak lebih dari tiga puluh tampilan, ternyata setelah di data lebih dari empat puluh tampilan.

Setelah berbagai pertimbangan, panitia membuat keputusan yang mengedepankan kebersamaan dan saling berbagi panggung. Akhirnya ketemulah kesepakatan, bahwa yang sudah mendaftar dengan jumlah tampilan lebih dari dua tampilan harus mengurangi karya tampilan.

Seperti dari sanggar seni Pracawita SMA Negeri 16 Semarang, semula mendaftar dengab tiga karya. Yaitu tari Wana Pracawita, Gado gado Semarang, dan Merak Ngigel, dengan jumlah delapan belas penari. Untuk memenuhi dan melaksanakan kesepakatan aturan main, dan supaya tidak terlalu malam selesainya. Maka kami mengambil langkah bahwa, salah satu tarian di hilangkan. Dengan tetap jumlah dan nama-nama penari tetap bisa tampil. Sehingga tari yang tampil adalah tari Wana Pracawita dan tari Gado gado Semarang.

Hal yang sangat membuat saya dan beberapa panitia heran adalah nama-nama anak sekarang begitu panjang dan susah dilafalkan. Saat merekap untuk kepentingan data, dan pembuatan sertifikat sampai saya mengulang namanya dan berkali-kali memastikan pengetikan tidak salah. Dengan cara mengcopy di samping data peserta. Kemudian menyalinnya. Seperti nama, REYVANZHA CHERRYL RIZQUEENNA PERDANA. Lidah saya keseleo- keseleo saat melafalkan nama unik ini. Saya kira nama dua orang. Ternyata saya konfirmasikan dengan guru tarinya, itu adalah nama satu orang. Langsung saya tepuk jidat. Tidak hanya itu, masih banyak nama-nama yang panjang kali lebar dan aneh-aneh. Dulu orang tuanya pada nyidam apa ya? Hingga begitu pintar mendapat wangsit nama ajaib.