Yunik Ekowati

Si sulung dari empat bersaudara cewek semua. Lahir di Sragen di bulan Juni, suka mencoba hal baru dan suka tantangan. Menggembala kambing sambil membaca buku ad...

Selengkapnya
Navigasi Web
PANDAWA MBANGUN PRAJA
PANDAWA MBANGUN PRAJA

PANDAWA MBANGUN PRAJA

PANDAWA MBANGUN PRAJA

T 19

Tokoh-tokoh dalam pewayangan pastinya tak asing dengan anak Pandu yang beristri Dewi Kunti dan Dewi Madrim yaitu Pandawa. Pandawa adalah sebutan anak Pandu yang berjumlah lima orang yang tampan rupaan, mereka terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Masing-masing tokoh mempunyai kelebihan yang dianggab menjadi panutan. Dalam epos Mahabarata, Pandawa adalah mempunyai banyak pengaruh dan merupakan tokoh protagonis. Nyaris sempurna, tampan rupawan, penegak keadilan, baik hati, tidak sombong dan suka menolong. Pandawa mbangun praja merupakan salah satu lakon dalam pewayangan yang menceritakan, tentang para ksatria yang membangun dan membela negaranya.

Ada yang menarik perhatian saya, saat merias dalam mempersiapkan acara karnaval sedekah bumi. Tokoh Bima atau Werkudara, seperti yang di gambarkan dalam cerita Mahabarata perawakan tinggi besar dan berwajah garang. Sambil diam-diam saya perhatikan wajah si bapak ini, karena bicaranya keras kayaknya galak.

Siapa tahu nanti agak tidak berkenan saat say arias “pak mohon maaf nggih saya mulai memberi alas bedak…” ya mbak silahkan. Saya pesan nanti jangan keliru menyobloskan peniti, jangan-jangan kena perut saya jadi kempes ya mbak. Perut saya sedang hamil gak lahiran ini ha..ha..

Sambil menahan tawa, “malah kebeneran pak sampean gak usah diet. Saya tak bela-belain gak sarapan mbak, takut kalau stagennya gak muat di perut saya. Begitulah penggalan obrolan saat merias para Pandawa gaul ini.

Hp tak lupa selalu di selipkan di kendit bagain perut depan. “Mbak ini hp saya tak gembol di perut sini, kalau-kalau ada panggilan tugas Negara langsung bisa terkendali. Pagi ini harusnya saya ready karana ada pejabat yang kunjungan”.

Lucu dan ternyata beliau adalah para penggemar wayang. Selama mengantri rias tawa tak henti-hentinya terdengar sambil mencoba konstum dan aksesoris Kuku Pancanaka. Hadewwh…monggolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post