POHON PISANG HANYA BERBUAH SEKALI
POHON PISANG HANYA BERBUAH SEKALI
Tantangan Hari ke-40#TantanganGurusiana
Manusia mempunyai jalan hidup dan pandangan hidup masing-masing. Mulai dari manusia dilahirkan hingga manusia meninggal, sejatinya mempunyai aturan atau adat istiadat yang diterapkan oleh masyarakat sekitar. Meski dengan cara yang berbeda-beda tetapi maksud dan tujuannya sama, yaitu tertuju pada Tuhan Sang Pencipta alam semesta. Yang menjadi pertanyaannya, mengapa manusia harus menganut adat istiadat setempat?
Mari kita belajar dari lingkungan alam sekitar,ataupun pengalaman. Nenek moyang selalu mengajarkan sesuatu hal yang kadang tidak dimengerti. Seperti halnya di Jawa para orang tua sering mengingatkan atau melarang jika anak perempuan makan di depan pintu. "Ojo mangan neng ngarep lawang, mundhak ora ilok" yang artinya jangang makan di depan pintu, tidak baik. Sebagai orang yang diberi tahu biasanya,balik bertanya dan menanyakan apa sebabnya tidak diperbolehkan makan di depan pintu. Kadang orang tua dulu menjawab dengan kalimat demikian "dikandhani ki yo manut, ora usah takon" arti kalimat tersebut adalah diberi tahu tidak usah ganti bertanya, lakukan saja.
Jika yang beri tahu anak-anak zaman dulu, biasanya menurut saja. Tetapi anak-anak muda sekarang cenderung mengejar pertanyaan untuk mencari tahu. Padahal secara etika, makan di depan pintu tidak baik karena jika dilihat tidak sopan, kemudian jika ada orang yang lewat berlalu-lalang piring yang dipakai untuk tempat makanan busa saja tersenggol dan tumpah. Makna-makna itulah yang sebenarnya akan disampaikan, dan secara tidak langsung mendidik untuk belajar etika dan kesopanan.
Seperti halnya di didalam rangkaian upacara pernikahan, kita seeing melihat ada buah pisang atau pohon pisang berdiri lengkap dengan buahnya yang sudah matang dan siap langsung dimakan oleh para tamu yang menginginkan. Sebenarnya pisang dan pohon pisan tersebut mempunyai makna filosofi yang tinggi. Sehingga dianggap sangat baik untuk perlambang dalam sebuah kehidupan. Selain secara fisik pisang sebagai buah, tetapi dilihat dari fungsinya sangat berguna.
Mulai dari pohon pisang, bisa digunakan untuk acara pertunjukan Wayang sebagai penancap para tokoh pewayangan, pelepah pisang yang sudah dikeringkan juga bisa digunakan sebagai bahan kerajinan tangan, seperti anyaman tas dan yang lainnya. Daun pisang bagi masyarakat Jawa, sering digunakan sebagai pembungkus makanan, bunga pisang atau ontong bisa dimasak sebagai sayur, pelepah daun pisang juga sering digunakan oleh anak-anak zaan dulu sebagai mainan kuda-kudaan, suara ketepak-ketepok dari tangkai daun pusang yang dibelah bagian kulitnya. Buah pisangnya sebagai makanan atau buah mulai dari masyarakat biasa hingga para raja.
Demikian tersebutmanfaat secara nyata dan realita di lapangan. Tetapi ada makna filosofi yanag unik dari pohon pisang. Lihatlah pohon pisang bisa hidup di lokasi atau kondisi tanah yang subur maupun gerasang, dan tetap bisa berbuah. Secara umum dan biasa hanya mempunyai satu batang dan tidak bercabang, mempunyai arti bahwa orang hidup harus yang lurus tertuju kepada Sang Pencipta dan tidak bercabang pikirannya ke arah yang jelek. Pohon pisang juga hanya berbuah satu kali dalam seumur hidup, artinya sebelum membuat orang lain mengambil manfaatnya yaitu berupa buah pisang, maka pohon pisang setelah berbuah akan mati dan meninggalkan dunia.
Begitu luar biasa makna filosofi serta manfaat dari pisang. Maka tidak salah jika nenek moyang kita menggunakan lambang atau simbolis sebagai petunjuk dalam acara tertentu. Ternyata tidak hanya menbah eatetis dan keunikan secara penampilan saja, tetapi ada makna-makna yang terkandung di dalambnya. Masih banyak lagi budaya dan adat tradisi yang syarat dengan filosofi kehidupan. Salam budaya Nusantara.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar