Yunik Ekowati

Si sulung dari empat bersaudara cewek semua. Lahir di Sragen di bulan Juni, suka mencoba hal baru dan suka tantangan. Menggembala kambing sambil membaca buku ad...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEHAT JIWA RAGA, BERKARYAPUN NYAMAN
SEHAT JIWA RAGA, BERKARYAPUN NYAMAN

SEHAT JIWA RAGA, BERKARYAPUN NYAMAN

SEHAT JIWA RAGA, BERKARYAPUN NYAMAN

Oleh: Yunik Ekowati, S.Pd,. M.Pd

Guru Mata Pelajaran Prakarya dan Seni

Apa yang terbersit dalam benak anda, jika melihat wajah teman nampak sedih dan muram? Tentunya dalam hati berkata "mungkin dia sedang bertengkar, sedih, atau sedang ada masalah, tak boleh mengganggu." Saat berniat untuk mengajak berguraupun terpaksa diurungkan, demi menjaga perasaan yang sedang tidak enak hati. Kadang, sebagai orang dekat juga merasa tidak nyaman saat akan menanyakan kondisi dan perasaannya. Meski, ketika bersendau gurau semua keluar begitu saja, ngoceh dan nerocos bagai emeber bocor.

Adakalanya enggan untuk bertanya, saat melihat wajah dan ekspresi tidak mengenakkan. Bukan berarti ingin menjauh, dan meninggalkan teman atau saudara yang sedang bersedih. Tetapi, hanya bisa berusaha memberi waktu dan berusaha tidak mengganggu, apalagi yang berkaitan privasi. Intinya saling bisa menjaga perasaan, dan tak ingin memperkeruh suasana.

Apa yang harus dilakukan saat perasaan sedang tidak bak-baik saja? Tentunya pertama, harus mandi, dan makan minum serta mencari hal yang membuat hati nyaman. Berolah raga ringan, berjalan santai di taman. Minum teh di teras, sambil melihat ikan dalam kolam,bunga dan rumput atau bermain dengan kucing kesayangan. Tak butuh biaya mahal, cukup sederhana. Setelah suasana hati nyaman dan enjoy, maka berikutnya adalah lakukan aktifitas bermanfaat dan menyenangkan, apalagi hobby yang mendatangkan cuan.

Pembaca yang budiman, jangan lupa selalu berpikiran positif dan hilangkan prasangka yang tidak baik. Ikhlas menjalani semua, meski berat "kuat dilakoni yen ra kuat di tinggal ngopi" begitulah sepenggal bait lagu campursari yang pernah viral pada masanya. Semua ada masa kejayaannya, begitu juga kehidupan manusia. Kadang di atas kadang di bawah. Persis roda bianglala pasar malam yang tak henti-hentinya berputar.

Saat badan sedang fit dan rileks, berlari 5 putaran mengelilingi Taman Mijen pun tak apalah. Paling-paling capek, haus mampir di warung bakso samping taman sudah cukup. Saat hauspun, minum air mineral lebih menyehatkan daripada minuman berasa dan berwarna. Bahkan, melakukan senam asyik diiringi musik remix juga oke. Biasanya Jum’at sehat diawali dengan senam bersama, kemudian makan bersama jika ada, sekalian Jum’at berkah.

Upaya menyehatkan tubuh secara fisik, jauh lebih mudah di banding menyehatkan atau membahagiakan hati dan pikiran yang sedang sakit. Tentunya, berkaitan dengan olah raga, olah rasa dan olah pikiran. Semua membutuhkan keharmonisan dan kesatuan yang balance. Di saat semua sudah terasa baik-baik saja, maka pikiran akan tenang dalam melakukan aktifitas apapun. Apalagi berkaitan dengan pekerjaan dan rutinitas masing-masing. Sakit secara fisik, akan sangat terlihat dan jelas bisa di rasakan. Tetapi jika yang sakit adalah hati atau pikiran, maka yang bisa mengobati dan menyembuhkan adalah diri sendiri.

Ada kalanya, kita merasa capek dan butuh bersandar sejenak. Bahkan, sangat ingin membahagiakan diri sendiri, setelah membuat orang lain tersenyum. Itu adalah hal yang sangat manusiawi. Kadang ada saja di saat kita membutuhkan dorongan, motivasi dan apalah namanya. Justru, orang lain merasa tidak bisa membantu atau mungkin karena takut salah memberi saran. Bahkan pertimbangan itulah kadang, membuat kita hanya bisa menghela napas panjang dan menghembuskan keras.

Tentunya lebih nyaman menuangkan, unek-unek, gejolak, pikiran yang selama ini menghantui. Yaitu, tatkala bisa curhat di depat kipas angin, yang silir sepoi. Tak pernah membantah ataupun marah, tapi selalu memberi kesejukan. Itu pertanda pikiran sudah mulai baik-baik saja. Maka jangan lewatkan kesempatan, saat golden time muncul. Ambil telepon pintar atau leptop, tuangkan apa yang sedang di pikirkan lewat tulisan. Apapun itu, saat sedang berada dalam posisi golden time, kita tak bisa mengulang moment itu.

Penulis

Sejak di lahirkan dia di anugerahi nama Yunik Ekowati. Daerah Sragen adalah kelahirannya, 10 Juni 1979, sebagai guru Prakarya dan Seni. Mulai aktif mengajar di SMA Negeri 16 Semarang tahun 2008 sampai sekarang. E-mail: [email protected] telepon 081325415850. FB Viko Gandhes, IG Viko Gandhes

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa bunSukses dan sehat selalu

04 Feb
Balas



search

New Post